LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN
Oleh
SUTRYANY
1447042002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
|
I.
KAJIAN
PUSTAKA
A. Materi Dan Perubahann ya
1.
Pengertian Materi dan Perubahannya
Materi
adalah Segala sesuatu di alam ini yang tergolong ke dalam materi. Pada dasarnya
segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan
sebagai materi. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud
padat mempunyai bentuk tertentu, materi berwujud cair dan gas memiliki bentuk
mengikuti bentuk wadahnya. Materi berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu,
sedangkan gas memiliki volume yang tidak tentu, tergantungtempatnya.( Agung
Nugroho :2009 )
Materi
adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang atau memiliki
volume. Materi dapat mengalami perubahan fisika dan perubahan kimia. Jika suatu
materi mengalami perubahan dengan menghasilkan zat baru, maka materi tersebut
mengalami perubahan kimia. Jika materi hanya mengalami perubahan wujud atau
bentuk, maka tergolong perubahan fisika. ( Anni Winarsih : 2009)
Materi tergolong
ke dalam dua perubahan yakni perubahan fisika dan perubahan kimia.
a. Perubahan
Fisika
1
|
b. Perubahan kimia
Perubahan
pada zat yang menimbulkan zat yang baru disebut perubahan kimia. Contoh yakni
Pernahkah kamu menggunakan obat nyamuk bakar? Apa yang terjadi pada obat nyamuk
setelah terbakar? Obat nyamuk yang dibakar akan menimbulkan bau, asap, dan abu.
Abu, asap, dan bau yang terjadi merupakan zat baru hasil pembakaran. Zat baru
tersebut tidak dapat dikembalikan ke bentuk asalnya. Hal ini disebabkan susunan
materinya mengalami perubahan setelah mengalami pembakaran. Besi yang berada di
alam bebas lama kelamaan akan berkarat atau mengalami korosi. Peristiwa itulah
yang di sebut perubahan kimia.
B. Ciri - Ciri Reaksi
Kimia
Reaksi kimia dari
perubahan yang diakibatkan oleh reaksi tersebut. Reaksi kimia sering diikuti
perubahan-perubahan, misalnya terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna,
dan terbentuknya gas dan adanya perubahan suhu. Keempat perubahan tersebut
dikenal dengan ciri-ciri reaksi kimia.
1.
Reaksi Kimia Mengahasilkan Endapan
Pernahkah
kamu mengamati dasar panci yang digunakan untuk memasak air? Apa yang menempel
pada dasar panci tersebut? Zat yang menempel pada dasar panci adalah kerak
berwarna putih agak cokelat. Zat tersebut adalah senyawa kalsium karbonat.
Senyawa ini dapat terbentuk bila air yang mengandung kapur dipanaskan.
2.
Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Warna
Pernahkah kamu melihat buah apel setelah dibelah atau digigit? Cobalah
kamu ambil satu buah apel, dan belahlah dengan pisau menjadi dua bagian atau
gigitlah. Amatilah permukaan buah apel setelah kamu belah atau kamu gigit dan
biarkan beberapa saat. Amati kembali permukaan buah apel tadi. Adakah perubahan
yang terjadi? Permukaan buah apel setelah dibelah atau digigit lama kelamaan
akan berubah warnanya menjadi cokelat. Perubahan warna itu menunjukkan bahwa
zat kimia yang terdapat pada buah apel telah bereaksi dengan oksigen di udara.
3.
Reaksi Kimia Menghasilkan Gas
Pernahkah
kamu membuat kue dengan menambahkan soda kue ke dalamnya? Pada saat adonan
dipanaskan, soda kue akan terurai menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). Gas inilah
yang menyebabkan kue dapat mengembang. Apa yang terjadi jika dalam adonan kue
tidak ditambahkan soda kue? Selain pada pembuatan kue, gejala reaksi kimia yang
menghasilkan terbentuknya gas dapat kita temui ketika karbit dicampur dengan
air, sehingga akan menghasilkan gas karbit. Gas karbit banyak digunakan dalam
pengelasan untuk menyambung.
4.
Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Suhu
Dalam kehidupan sehari-hari sering
kita lihat orang mencampur batu gamping atau batu kapur dengan air untuk melabur,
atau mengecat tembok dan pagar rumah. Pernahkah kamu perhatikan peristiwa yang terjadi
pada saat batu gamping atau batu kapur dicampur dengan air? Pada saat batu
gamping atau batu kapur bercampur dengan air akan terjadi reaksi yang
melepaskan panas disertai dengan kepulan asap. Reaksi kimia selalu melibatkan
energi, ada reaksi yang melepaskan energi dan ada pula reaksi yang menyerap
energi. Energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa energi panas. Reaksi yang
melepaskan panas seperti reaksi antara air dan batu gamping sering disebut
reaksi eksoterm. Reaksi yang menyerap panas seperti reaksi fotosintesis
pada daun disebut reaksi endoterm.
C.
Wujud Zat
Wujud
dari suatu zat tergantung pada suhunya. Setiap wujud zat mempunyai sifat-sifat
khusus yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat tersebut seperti halnya
yakni pada suhu kamar berupa air (wujud cair), pada suhu rendah berupa es
(wujud padat), dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujud gas).
1.
Padat
Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan
termasuk zat padat. Setiap zat padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Sebagai contoh, pensilmu tetap berbentuk pensil meskipun ada pada tanganmu atau
dimasukkan ke dalam gelas. Karena tidak ada tekanan yang dapat memampatkan
pensil hingga menempati ruang yang lebih kecil, maka pensil itu memiliki volume
tetap.
Perlu diketahui penyebab zat padat bentuk volumenya tetap yakni partikel-partikel kecil yang menyusun semua
zat senantiasa bergerak secara terus-menerus. Gagasan ini disebut teori kinetik
zat.
Partikel-partikel
zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel-partikel
itu. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak menjadi lebih kecil.
Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya, namun tidak
mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari posisinya atau melepaskan diri
dari ikatannya.
2.
Zat
Padat Kristal
Zat
padat yang demikian disebut kristal. Jenis zat padat yang berbeda,
mempunyai bentuk kristal yang berbeda pula. kamu dapat melihat bahwa kristal
garam dapur berupa kubus-kubus kecil. Es merupakan kristal air yang mempunyai
bentuk heksagonal.
3.
Zat
Padat Bukan Kristal
Beberapa bahan
seperti kaca, beberapa plastik, dan beberapa jenis lilin, tampak sebagai
zat padat, namun bukan kristal. Bahan-bahan tersebut disebut zat padat amorf. Kata amorf berarti tidak
mempunyai bentuk. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa beberapa bahan bukan kristal
itu seharusnya digolongkan sebagai cairan kental.
4.
Cair
Jika
kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah menjadi
cair, dan bentuknya sama seperti bentuk gelasnya. Zat cair mengalir dan
bentuknya sama seperti bentuk wadahnya. Walaupun demikian, seperti halnya zat
padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga volumenya menjadi lebih kecil.
Jika kamu menekan ke bawah satu liter air dengan tanganmu,
5.
Gerak
Lebih banyak
Jus
yang dituangkan ke dalam sebuah gelas
akan mengambil bentuk seperti gelas tersebut. Teori kinetik zat selain
menjelaskan sifat zat padat, juga menjelaskan sifat zat cair. Karena zat cair
tidak dapat dimampatkan, partikel partikelnya juga harus saling berdekatan
rapat. Berbeda dengan zat padat, partikel-partikel zat cair mempunyai energi
yang cukup untuk berpindah atau mengembara. Gerak partikel-partikel ini
menyebabkan zat cair mengalir dan mengambil bentuk seperti wadahnya. Karena
partikel-partikel zat cair saling berdekatan rapat, hampir serapat partikel-partikel
zat padat, zat cair juga mempunyai volume yang tetap.
6.
Gas
Bola
voli yang di pompa, ban sepeda, atau meniup balon sebagian dari contoh gas,
bahwa udara mengambil bentuk sama dengan bentuk benda itu. Gas dapat memuai
atau menyusut mengisi ruang yang tersedia dan dapat dimampatkan ke tempat yang
lebih kecil. Gas mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Menurut teori
kinetik zat, partikel-partikel gas mempunyai energi yang cukup untuk memisahkan
diri dari partikel-partikel lainnya.
Partikel-
partikel tersebut bebas bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke
seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling berdekatan rapat,
maka partikel-partikel itu dapat juga dimampatkan ke dalam ruangan yang lebih
kecil berarti kamu memaksakan
berulang-ulang partikel-partikel udara masuk ke dalam ban sepeda tersebut. Wujud gas, partikel-partikel mempunyai energi
yang cukup untuk melawan gaya tarik yang mengikat partikel- partikel itu.
Partikel-partikel yang menyusun zat cair tidak mempunyai energi cukup untuk
melawan seluruh gaya tarik, namun partikel- partikel itu mempunyai energi yang
cukup untuk bergerak mengembara. Zat padat tersusun dari partikel-partikel yang
tidak mempunyai cukup energi untuk mengembara.
II.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
|
A.
Pengamatan
1 : Es Yang Tenggelam
8
|
1.
Alat
a. Gelas kimia 200ml 2 buah
2.
Bahan
a. Es kristal secukupnya
b. Alkohol 70%
c. Air
3.
Langkah Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan yang
akan dilakukan.
b. Mengisi salah satu gelas kimia ½ bagian dengan alkohol.
c. Kemuadia mengisi gelas kimia yang satunya ½ bagian dengan air
d. Memasukkan satu es kristal pada masing-masing gelas kimia.
e. Mengamati apa yang terjadi pada es kristal tersebut.
f. Membuat tabel hasil pengamatan dan menimpulkan tentang percobaan
tersebut.
B. Peraktikum 2 : Perubahan
Materi
1.
Alat
a. Korek api batang
2.
Bahan
-
3.
Langkah kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan.
b. Mengambil satu batang korek api, kemudian bakar lalu diamkan
beberapa saat dan kemudian mengamati perubahan apa yang terjadi.
c. Membuat tabel pada lembar kerja.
d. Membuat kesimpulan sesuai hasil pengamatan.
C.
Pengamatan 3 : Badai Warna
1.
Alat
a. Gelas kimia 250 ml
b. Gelas minuman plastik bekas 3 buah
c. Sendok
2.
Bahan
a. Minyak secukupnya
b. Air secukupnya
c. Pewarna makanan (hijau,kuning,merah)
3.
Langkah kerja
a. Menyediakan alat bahan yang dibutuhkan selama pengamatan.
b. Menyiapkan gelas kimia lalu mengisinya dengan air sebanyak ¾
bagian.
c. Menyiapkan 3 gelas plastik bekas, lalu memasukkan satu sendok
makan minyak pada ketiga gelas tersebut.
d. Memasukkan beberapa tetes pewarna makanan, pada gelas A pewarna
merah, gelas B pewarna hijau dan gelas C
pewarna kuning. Kemudian mengaduknya hingga rata.
e. Menuangkan masing-masing isi gelas plastik bekas pada gelas kimia yang telah di isi air
sebelumnya.
f. Mengamati apa yang terjadi dan membuat kesimpulan hasil
pengamatan.
III.
HASIL PENGAMATAN
PRAKTIKUM
|
A. Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Es
Yang Tenggelam
11
|
B. Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Perubahan
Materi
C. Hasil Pengamatan Praktikum 3 :
Badai Warna
IV.
ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
|
A. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum
1 : Es Yang Tenggelam
Praktikum yang telah diamati yakni es
yang tenggelam. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam pengamatan tersebut yakni gelas kimia 200 ml 2 buah, es kristal,
alkohol, dan air. Langkah kedua adalah mengisi satu gelas kimia ½ bagian dengan
alkohol. Langkah ketiga adalah memasukkan satu es kristal pada masing-masing
gelas kimia tersebut, dan mengamati proses yang terjadi pada es kristal
tersebut. Langkah keempat pengamat dapat membuat tabel hasil pengamatan
tersebut dan menyimpulkannya. Pengamat dapat menyimpulkan bahwa es yang
dimasukkan mengalami perubahan pada laruan alkohol mengalami perubahan lebih
cepat dari padat ke cair , dibandingkan
dengan es di dalam air tersebut.
B. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum
2 : Perubahan Materi
14
|
C. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum
3 : Badai Warna
Pengamatan yang
telah dilakukan yakni badai warna. Langkah pertama
adalah menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan dalam
pengamatan yakni gelas kimia, gelas minuman bekas 3 buah, sendok, minyak dan
air secukupnya, serta pewarna makanan. Langkah kedua adalah menyiapkan gelas
kimia lalu mengisinya dengan air, dan pada ketiga gelas tersebut pengamat dapat
mengisinya dengan satu sendok makan minyak. Langkah ketiga adalah pada ketiga
gelas yang berisikan minyak tersebut, lalu pengamat dapat meneteskan pewarna
makanan itu dan memberinya label untuk memudahkan dalam pengamatan. Langkah
keempat adalah pada ketiga gelas tersebut pengamat menuagkannya ke dalam gelas
kimia yang telah diisi air dan pengamat dapat mengamati proses yang terjadi,
serta membuat sebuah tabel pada lembar hasil dari penamatan yang telah
dilakukan.
Pengamat
menyimpulkan bahwa dari hasil pengamatan tersebut terjadi beberapa perubahan
yakni perubahan massa, perubahan volume, dan perubahan warna serta yang terjadi
pada ketiga gelas tersebut yakni perubahan massa menjadi lebih berat serta
perubahan volume lebih tinggi begitupun dengan perubahan volume. Penggabungan
antara ketiga gelas tersebut antara minyak, air, dan pewarna makanan dari
pencampuran tersebut tidak menyatu.
V.
KESIMPULAN
|
A. Kesimpulan Praktikum 1 : Es Yang
Tenggelam
Perubahan yang
terjadi mengalami perubahan pada larutan alkohol perubahan yang terjadi yakni
padat ke cair es lebih cepat mencair,
dibandingkan pada air yang terjadi es mencair terlalu lama.
B. Kesimpulan Praktikum 2 : Perubahan
Materi
Perubahan materi yang terjadi
mengalami beberapa perubahan bentuk, warna, massa, volume, dan wujud.
C. Kesimpulan Praktikum 3 : Badai
Warna
Perubahan ini
terjadi beberapa perubahan massa, volume, dan warna maupun pada saat
penggabungan antara minyak,air dan pewarna perubahan yang terjadi tidak menyatu.
DAFTAR
PUSTAKA
Anni Winarsih, Agung Nugroho, dkk. 2009. Ipa terpadu untuk SMA/MA Kelas VII.Jakarta
: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiaonal.
Prof. Dr. Mundilarto, M.Pd, dkk 2011. Ipa terpadu 1 untuk SMP Kelas VII. Jakarta
: Perpuastakaan Nasional.
Sudjino, Waldjinah, Endang Purwanti. Dkk 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII.Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
No comments:
Post a Comment