Friday 30 October 2015

LAPORAN PRAKTIKUM MATERI DAN PERUBAHANNYA (IPA 1)





                                                                       
LAPORAN PRAKTIKUM






MATERI DAN PERUBAHANNYA





Oleh

SUTRYANY
1447042002






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

Judul : Materi  Dan  Perubahannya
I.     KAJIAN PUSTAKA
A.  Materi Dan Perubahann ya
1.    Pengertian Materi dan Perubahannya
Materi adalah Segala sesuatu di alam ini yang tergolong ke dalam materi. Pada dasarnya segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan sebagai materi. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertentu, materi berwujud cair dan gas memiliki bentuk mengikuti bentuk wadahnya. Materi berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu, sedangkan gas memiliki volume yang tidak tentu, tergantungtempatnya.( Agung Nugroho :2009 )

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang atau memiliki volume. Materi dapat mengalami perubahan fisika dan perubahan kimia. Jika suatu materi mengalami perubahan dengan menghasilkan zat baru, maka materi tersebut mengalami perubahan kimia. Jika materi hanya mengalami perubahan wujud atau bentuk, maka tergolong perubahan fisika. ( Anni Winarsih : 2009)

          Materi tergolong ke dalam dua perubahan yakni perubahan fisika dan perubahan kimia.
a. Perubahan Fisika
1
          Pada perubahan fisika, hanya terjadi perubahan yang tidak menghasilkan zat baru. Perubahan ini hanya menimbulkan perubahan wujud zat saja.  Contoh perubahan fisika  yakn Logam besi dipanaskan pada suhu tinggi akan membara, lunak dan mencair. Warnanya pun berubah kemerahan dengan suhu yang sangat panas, namun bila suhunya turun, besi akan kembali seperti semula. Pada perubahan ini, tidak menghasilkan zat baru, sehingga digolongkan perubahan fisika.
b. Perubahan kimia
          Perubahan pada zat yang menimbulkan zat yang baru disebut perubahan kimia. Contoh yakni Pernahkah kamu menggunakan obat nyamuk bakar? Apa yang terjadi pada obat nyamuk setelah terbakar? Obat nyamuk yang dibakar akan menimbulkan bau, asap, dan abu. Abu, asap, dan bau yang terjadi merupakan zat baru hasil pembakaran. Zat baru tersebut tidak dapat dikembalikan ke bentuk asalnya. Hal ini disebabkan susunan materinya mengalami perubahan setelah mengalami pembakaran. Besi yang berada di alam bebas lama kelamaan akan berkarat atau mengalami korosi. Peristiwa itulah yang di sebut perubahan kimia.
B.  Ciri - Ciri Reaksi Kimia
          Reaksi kimia dari perubahan yang diakibatkan oleh reaksi tersebut. Reaksi kimia sering diikuti perubahan-perubahan, misalnya terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna, dan terbentuknya gas dan adanya perubahan suhu. Keempat perubahan tersebut dikenal dengan ciri-ciri reaksi kimia.
1.    Reaksi Kimia Mengahasilkan Endapan
          Pernahkah kamu mengamati dasar panci yang digunakan untuk memasak air? Apa yang menempel pada dasar panci tersebut? Zat yang menempel pada dasar panci adalah kerak berwarna putih agak cokelat. Zat tersebut adalah senyawa kalsium karbonat. Senyawa ini dapat terbentuk bila air yang mengandung kapur dipanaskan.
2.    Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Warna
          Pernahkah kamu melihat buah apel setelah dibelah atau digigit? Cobalah kamu ambil satu buah apel, dan belahlah dengan pisau menjadi dua bagian atau gigitlah. Amatilah permukaan buah apel setelah kamu belah atau kamu gigit dan biarkan beberapa saat. Amati kembali permukaan buah apel tadi. Adakah perubahan yang terjadi? Permukaan buah apel setelah dibelah atau digigit lama kelamaan akan berubah warnanya menjadi cokelat. Perubahan warna itu menunjukkan bahwa zat kimia yang terdapat pada buah apel telah bereaksi dengan oksigen di udara.
3.    Reaksi Kimia Menghasilkan Gas
          Pernahkah kamu membuat kue dengan menambahkan soda kue ke dalamnya? Pada saat adonan dipanaskan, soda kue akan terurai menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). Gas inilah yang menyebabkan kue dapat mengembang. Apa yang terjadi jika dalam adonan kue tidak ditambahkan soda kue? Selain pada pembuatan kue, gejala reaksi kimia yang menghasilkan terbentuknya gas dapat kita temui ketika karbit dicampur dengan air, sehingga akan menghasilkan gas karbit. Gas karbit banyak digunakan dalam pengelasan untuk menyambung.
4.    Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Suhu
          Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat orang mencampur batu gamping atau batu kapur dengan air untuk melabur, atau mengecat tembok dan pagar rumah. Pernahkah kamu perhatikan peristiwa yang terjadi pada saat batu gamping atau batu kapur dicampur dengan air? Pada saat batu gamping atau batu kapur bercampur dengan air akan terjadi reaksi yang melepaskan panas disertai dengan kepulan asap. Reaksi kimia selalu melibatkan energi, ada reaksi yang melepaskan energi dan ada pula reaksi yang menyerap energi. Energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa energi panas. Reaksi yang melepaskan panas seperti reaksi antara air dan batu gamping sering disebut reaksi eksoterm. Reaksi yang menyerap panas seperti reaksi fotosintesis pada daun disebut reaksi endoterm.
C.  Wujud Zat
          Wujud dari suatu zat tergantung pada suhunya. Setiap wujud zat mempunyai sifat-sifat khusus yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat tersebut seperti halnya yakni pada suhu kamar berupa air (wujud cair), pada suhu rendah berupa es (wujud padat), dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujud gas).
1.    Padat
         Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan termasuk zat padat. Setiap zat padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Sebagai contoh, pensilmu tetap berbentuk pensil meskipun ada pada tanganmu atau dimasukkan ke dalam gelas. Karena tidak ada tekanan yang dapat memampatkan pensil hingga menempati ruang yang lebih kecil, maka pensil itu memiliki volume tetap. Perlu diketahui penyebab zat padat bentuk volumenya tetap yakni  partikel-partikel kecil yang menyusun semua zat senantiasa bergerak secara terus-menerus. Gagasan ini disebut teori kinetik  zat.
          Partikel-partikel zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel-partikel itu. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak menjadi lebih kecil. Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya, namun tidak mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari posisinya atau melepaskan diri dari ikatannya.
2.    Zat Padat Kristal
          Zat padat yang demikian disebut kristal. Jenis zat padat yang berbeda, mempunyai bentuk kristal yang berbeda pula. kamu dapat melihat bahwa kristal garam dapur berupa kubus-kubus kecil. Es merupakan kristal air yang mempunyai bentuk heksagonal.
3.    Zat Padat Bukan Kristal
          Beberapa bahan seperti kaca, beberapa plastik, dan beberapa jenis lilin, tampak sebagai zat padat, namun bukan kristal. Bahan-bahan tersebut disebut zat padat amorf. Kata amorf berarti tidak mempunyai bentuk. Banyak ilmuwan berpendapat bahwa beberapa bahan bukan kristal itu seharusnya digolongkan sebagai cairan kental.
4.    Cair
          Jika kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah menjadi cair, dan bentuknya sama seperti bentuk gelasnya. Zat cair mengalir dan bentuknya sama seperti bentuk wadahnya. Walaupun demikian, seperti halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga volumenya menjadi lebih kecil. Jika kamu menekan ke bawah satu liter air dengan tanganmu,
5.    Gerak Lebih banyak
          Jus yang dituangkan ke dalam sebuah gelas  akan mengambil bentuk seperti gelas tersebut. Teori kinetik zat selain menjelaskan sifat zat padat, juga menjelaskan sifat zat cair. Karena zat cair tidak dapat dimampatkan, partikel partikelnya juga harus saling berdekatan rapat. Berbeda dengan zat padat, partikel-partikel zat cair mempunyai energi yang cukup untuk berpindah atau mengembara. Gerak partikel-partikel ini menyebabkan zat cair mengalir dan mengambil bentuk seperti wadahnya. Karena partikel-partikel zat cair saling berdekatan rapat, hampir serapat partikel-partikel zat padat, zat cair juga mempunyai volume yang tetap.
6.    Gas
          Bola voli yang di pompa, ban sepeda, atau meniup balon sebagian dari contoh gas, bahwa udara mengambil bentuk sama dengan bentuk benda itu. Gas dapat memuai atau menyusut mengisi ruang yang tersedia dan dapat dimampatkan ke tempat yang lebih kecil. Gas mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Menurut teori kinetik zat, partikel-partikel gas mempunyai energi yang cukup untuk memisahkan diri dari partikel-partikel lainnya.      
          Partikel- partikel tersebut bebas bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling berdekatan rapat, maka partikel-partikel itu dapat juga dimampatkan ke dalam ruangan yang lebih kecil  berarti kamu memaksakan berulang-ulang partikel-partikel udara masuk ke dalam ban sepeda tersebut.  Wujud gas, partikel-partikel mempunyai energi yang cukup untuk melawan gaya tarik yang mengikat partikel- partikel itu. Partikel-partikel yang menyusun zat cair tidak mempunyai energi cukup untuk melawan seluruh gaya tarik, namun partikel- partikel itu mempunyai energi yang cukup untuk bergerak mengembara. Zat padat tersusun dari partikel-partikel yang tidak mempunyai cukup energi untuk mengembara.


  II.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. 
8
Pengamatan 1 : Es Yang Tenggelam
1.    Alat
a.    Gelas kimia 200ml 2 buah
2.    Bahan
a.    Es kristal secukupnya
b.    Alkohol 70%
c.    Air
3.    Langkah Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan yang akan dilakukan.
b.    Mengisi salah satu gelas kimia ½ bagian dengan alkohol.
c.    Kemuadia mengisi gelas kimia yang satunya ½ bagian dengan air
d.   Memasukkan satu es kristal pada masing-masing gelas kimia.
e.    Mengamati apa yang terjadi pada es kristal tersebut.
f.     Membuat tabel hasil pengamatan dan menimpulkan tentang percobaan tersebut.






B.  Peraktikum 2 : Perubahan Materi
1.    Alat
a.    Korek api batang
2.    Bahan
 -
3.    Langkah kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan.
b.    Mengambil satu batang korek api, kemudian bakar lalu diamkan beberapa saat dan kemudian mengamati perubahan apa yang terjadi.
c.    Membuat tabel pada lembar kerja.
d.   Membuat kesimpulan sesuai hasil pengamatan.


C.  Pengamatan 3 : Badai Warna
1.    Alat
a.    Gelas kimia 250 ml
b.    Gelas minuman plastik bekas 3 buah
c.    Sendok
2.    Bahan
a.    Minyak secukupnya
b.    Air secukupnya
c.    Pewarna makanan (hijau,kuning,merah)
3.    Langkah kerja
a.    Menyediakan alat bahan yang dibutuhkan selama pengamatan.
b.    Menyiapkan gelas kimia lalu mengisinya dengan air sebanyak ¾ bagian.
c.    Menyiapkan 3 gelas plastik bekas, lalu memasukkan satu sendok makan minyak pada ketiga gelas tersebut.
d.   Memasukkan beberapa tetes pewarna makanan, pada gelas A pewarna merah, gelas B pewarna hijau  dan gelas C pewarna kuning.  Kemudian  mengaduknya hingga rata.
e.    Menuangkan masing-masing isi gelas plastik  bekas pada gelas kimia yang telah di isi air sebelumnya.
f.     Mengamati apa yang terjadi dan membuat kesimpulan hasil pengamatan.



III.

HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.  Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Es Yang Tenggelam










11
 

B.  Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Perubahan Materi











C.  Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Badai Warna











 IV. 

 ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.  Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Es Yang Tenggelam
          Praktikum yang telah diamati yakni es yang tenggelam. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan tersebut yakni gelas kimia 200 ml 2 buah, es kristal, alkohol, dan air. Langkah kedua adalah mengisi satu gelas kimia ½ bagian dengan alkohol. Langkah ketiga adalah memasukkan satu es kristal pada masing-masing gelas kimia tersebut, dan mengamati proses yang terjadi pada es kristal tersebut. Langkah keempat pengamat dapat membuat tabel hasil pengamatan tersebut dan menyimpulkannya. Pengamat dapat menyimpulkan bahwa es yang dimasukkan mengalami perubahan pada laruan alkohol mengalami perubahan lebih cepat  dari padat ke cair , dibandingkan dengan es di dalam air tersebut.
B.  Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Perubahan Materi
14
          Pengamatan yang dilakukan yang telah di amati yakni perubahan materi. Langkah pertama adalah terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan dalam pengamatan tersebut yakni korek api. Langkah kedua adalah mengambil satu batang korek api, kemudian bakar lalu diamkan dan pengamat dapat mengamati proses dari perubahan yang akan terjadi. Pengamat menyimpulkan bahwa pada proses perubahan materi yang menghasilkan beberapa perubahan yakni perubahan bentuk dari lurus menjadi bengkok, perubahan warna dari kuning menjadi hitam, perubahan massa dari berat menjadi ringan, perubahan volume dari besar ke kecil, dan perubahan wujud dari kayu menjadi arang.
C.  Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Badai Warna
          Pengamatan yang telah dilakukan yakni badai warna. Langkah pertama
adalah menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan dalam pengamatan yakni gelas kimia, gelas minuman bekas 3 buah, sendok, minyak dan air secukupnya, serta pewarna makanan. Langkah kedua adalah menyiapkan gelas kimia lalu mengisinya dengan air, dan pada ketiga gelas tersebut pengamat dapat mengisinya dengan satu sendok makan minyak. Langkah ketiga adalah pada ketiga gelas yang berisikan minyak tersebut, lalu pengamat dapat meneteskan pewarna makanan itu dan memberinya label untuk memudahkan dalam pengamatan. Langkah keempat adalah pada ketiga gelas tersebut pengamat menuagkannya ke dalam gelas kimia yang telah diisi air dan pengamat dapat mengamati proses yang terjadi, serta membuat sebuah tabel pada lembar hasil dari penamatan yang telah dilakukan.
          Pengamat menyimpulkan bahwa dari hasil pengamatan tersebut terjadi beberapa perubahan yakni perubahan massa, perubahan volume, dan perubahan warna serta yang terjadi pada ketiga gelas tersebut yakni perubahan massa menjadi lebih berat serta perubahan volume lebih tinggi begitupun dengan perubahan volume. Penggabungan antara ketiga gelas tersebut antara minyak, air, dan pewarna makanan dari pencampuran tersebut tidak menyatu.


  V.

  KESIMPULAN
A.  Kesimpulan Praktikum 1 : Es Yang Tenggelam
          Perubahan yang terjadi mengalami perubahan pada larutan alkohol perubahan yang terjadi yakni padat ke cair  es lebih cepat mencair, dibandingkan pada air yang terjadi es mencair terlalu lama.
B.  Kesimpulan Praktikum 2 : Perubahan Materi
          Perubahan materi yang terjadi mengalami beberapa perubahan bentuk, warna, massa, volume, dan wujud.
C.  Kesimpulan Praktikum 3 : Badai Warna
          Perubahan ini terjadi beberapa perubahan massa, volume, dan warna maupun pada saat penggabungan antara minyak,air dan pewarna perubahan yang terjadi tidak menyatu.

DAFTAR PUSTAKA
Anni Winarsih, Agung Nugroho, dkk. 2009. Ipa terpadu untuk SMA/MA Kelas VII.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiaonal.

Prof. Dr. Mundilarto, M.Pd, dkk 2011. Ipa terpadu 1 untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Perpuastakaan Nasional.

Sudjino, Waldjinah, Endang Purwanti. Dkk 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII.Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 
­

No comments:

Post a Comment

Hakikat Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global (unm)

MAKALAH  PERSPEKTIF GLOBAL (  Hakikat dan Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global ) ...