Thursday 19 November 2015

LAPORAN PRKATIKUM IPA 5 (MAGNET)




LAPORAN PRAKTIKUM





MAGNET




Oleh

SUTRYANY
1447042002






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

Judul : MAGNET  
I.          KAJIAN PUSTAKA
A.      Magnet
Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet yang masih memiliki pengaruh gaya tarik atau gaya tolak magnet, sehingga gaya tarik magnet yang paling kuat berada pada ujung-ujungnya dan ujung magnet itu disebut kutub magnet. Elektromagnet adalah kumparan berarus listrik yang di dalamnya terdapat inti besi,sehingga kekuatan elektromagnet tergantung pada kuat arus, jumlah lilitan, dan inti besi. ( Sukis Wariyono : 2008 )

Arus listrik yang mengalir pada kawat akan menghasilkan medan magnet di sekitar kawat itu dan arah medan magnet bergantung pada arah arus. Elektromagnet adalah kumparan kawat dengan inti bahan magnetic, sehingga jika elektromagnet dialiri arus maka elektromagnet itu berlaku seperti magnet batang, kutub utara dan selatan magnet terletak pada ujung-ujungnya bahkan jika arus diputus, maka elektromagnet tidak lagi bersifat magnet. ( Elok Sudibyo: 2008)

Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi atau baja yang ada di dekatnya dan setiap magnet terdiri atas dua bagian yang mempunyai daya tariknya terbesar. Medan magnet adalah suatu daerah di sekitar magnet dimana masih ada pengaruh gaya magnet dan benda magnetik yaitu benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet sedangkan benda non magnetik yaitu benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. ( Dewi Gunawati : 2008)


          Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan ada yang ditarik secara lemah, oleh karenanya benda dikelompokkan menjadi tiga yaitu benda feromagnetik, benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda feromagnetik adalah benda yang ditarik kuat oleh magnet, contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah oleh magnet, contohnya platina maupun tembaga dan garam. Benda diamagnetik adalah yang ditolak oleh magnet dengan lemah, contohnya timah maupun aluminium dan emas.
          Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet, seperti baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang sehingga baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang, oleh karenanya besi digunakan untuk membuat magnet sementara (magnet remanen). Benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer dan benda yang bukan magnet arah magnet elementernya tidak beraturan, adapun benda magnet arah magnet elementernya teratur dan oleh sebab itu prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer
yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur, sehingga ada pun tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.
1.      Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
          Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet dengan caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah dan apabila magnet elementer besi telah teratur maupun mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja telah menjadi magnet. Ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang digunakan untuk menggosok, sehingga pada ujung terakhir besi yang digosok akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.
2.      Membuat Magnet dengan Cara Induksi
          Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi, sehingga apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3.      Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
          Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai, sehingga hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet. Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan, namun jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara tetapi sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan.
B.     Menghilangkan Sifat Magnet
          Sifat kemagnetan sebuah  magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertujuan untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk rantai tertutup dan untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan namun jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya, dari hal itulah sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet dipanaskan, dipukul-pukul, dan dialiri arus listrik bolak-balik.
          Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya yang akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah, sehingga perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer namun apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.



 

  II.    

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.   

Pengamatan 1 : Bermain Sulap dengan Magnet
1.    Alat
a.    Magnet batang atau magnet U.
b.    Penjepit kertas kecil.
c.    Serbuk besi.
d.   Lakban.
e.    Gelas.
f.     Benang
2.    Bahan
a.    Air.
b.    Kertas.
c.    Tissue.
3.    Langkah Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan.
b.    Mengikat penjepit kertas pada ujung benang, lalu menempelkan ujung benang yang lainnya dengan lakban pada meja. Pelan-pelan mendekatkan magnet kearah penjepit kertas sampai penjepit kertas tersebut tertarik, kemudian pengamat berhati-hati dalam melakukannya agar penjepit kertas tidak menempel di magnet.
c.   
Mengangkat magnet ke atas secara perlahan dan mengusahakan jarak maknet antara penjepit kertas selalu sama.
d.   Meletakkan maknet di meja lalu menutupinya dengan selembar kertas, setelah itu meletakkan penjepit kertas diatasnya dan mengusahakan jaraknya tidak terlalu jauh dari ujung magnet dan mendekatkannya secara perlahan-lahan.
e.    Menaruh serbuk besi ke dalam gelas, dan mendekatkan maknet dari luar gelas dan melihat proses yang terjadi pada serbuk besi tersebut.
f.     Menuangkan air ke dalam gelas berisi serbuk besi, lalu mendekatkan magnet dari luar gelas.
g.    Membuang air dalam gelas dan mengeringkan serbuk besi dengan tissue agar tidak karatan.
h.    Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan pada lembar kerja.












B.  Peraktikum 2 : Bermain dengan Serbuk Besi
1.    Alat
a.    Sebuah magnet tapal kuda ( magnet U).
b.    Serbuk besi.
c.    Sendok teh.
2.    Bahan
a.    Garam.
b.    Kertas.
3.    Langkah kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan.
b.    Mencampurkan satu sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada selembar kertas, serta mengaduknya dengan sendok teh hingga semuanya tercampur dengan merata.
c.    Mendekatkan magnet U tersebut ke atas permukaan pada serbuk besi dan garam tersebut, serta mengamati apa yang terjadi.
d.   Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada lembar kerja.






III.

HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.    Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Bermain Sulap dengan Magnet











 

B.  Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Bermain dengan Serbuk Besi











 IV. 

 ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.    Analisis Pengamatan Praktikum 1 : Bermain Sulap dengan Magnet

          Praktikum yang telah diamati yakni bermain sulap dengan magnet. Langkah pertama adalah menyediakan alatnya yakni magnet batang atau magnet U, penjepit kertas kecil, serbuk besi, lakban, gelas, benang dan bahannya yakni air, kertas, dan tissue. Langkah kedua adalah mengikat penjepit kertas pada ujung benang, lalu menempelkan ujung benang yang lainnya dengan lakban pada meja dan pelan-pelan mendekatkan magnet kearah penjepit kertas sampai penjepit kertas tersebut tertarik, kemudian berhati-hatilah dalam melakukannya agar penjepit kertas tidak menempel di magnet. Langkah ketiga adalah mengangkat magnet ke atas secara perlahan dan mengusahakan jarak maknet antara penjepit kertas selalu sama.
          Langkah keempat adalah meletakkan maknet di meja lalu menutupinya dengan selembar kertas, setelah itu meletakkan penjepit kertas diatasnya dan mengusahakan jaraknya tidak terlalu jauh dari ujung magnet dan mendekatkannya secara perlahan-lahan. Langkah kelima adalah menaruh serbuk besi kedalam gelas, dan dekatkanlah maknet dari luar gelas dan melihat proses yang terjadi pada serbuk besi tersebut dan menuangkan air ke dalam gelas berisi serbuk besi, lalu mendekatkan magnet dari luar gelas. Langkah keenam adalah membuang air dalam gelas dan mengeringkan serbuk besi dengan tissue agar tidak karatan dan membuat. Pengamat dalam hal ini menyimpulkan bahwa pada percobaan pertama magnet dan penjepit kertas saling tarik menarik, seperti halnya dengan percobaan kedua magnet dan penjepit dengan kertas sebagai penghantar keduanya saling tarik menarik, begitupun dengan percobaan ketiga dan keempat.
B.     Analisis Pengamatan Praktikum 2 : Bermain dengan Serbuk Besi
          Praktikum yang telah diamati adalah bermain dengan serbuk besi. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yakni sebuah magnet tapal kuda ( magnet u), serbuk besi, sendok teh dan bahannya yakni garam serta kertas. Langkah kedua adalah mencampurkan satu sendok teh serbuk besi dan satu sendok teh garam pada selembar kertas, serta mengaduknya dengan sendok teh hingga semuanya tercampur dengan merata. Langkah ketiga adalah mendekatkan magnet U tersebut ke atas permukaan pada serbuk besi dan garam. Pengamat menyimpulkan bahwa dari hasil pengamatan garam ketika di letakkan dibagian atasnya maka magnet hanya mampu menarik serbuk besi, sehingga pengamat beranggapan bahwa magnet hanya mampu menarik benda yang memiliki proton dan elektron yang tinggi yang tidak seperti dengan garam.






  V.

  KESIMPULAN
A.  Kesimpulan Pengamatan Praktikum 1 : Bermain Sulap dengan Magnet
          Pengamatan yang telah dilakukan bahwa semakin tebal media yang digunakan maka gaya tarik magnet akan semakin sedikit.
B.     Kesimpulan Pengamatan Praktikum 2 : Bermain dengan Serbuk Besi
          Pengamatan yang telah dilakukan bahwa magnet hanya mampu menarik benda yang memiliki proton dan elektron tinggi.









 

DAFTAR PUSTAKA
Gunawati Dewi. dkk 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual IX untuk SMP/MTS.Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.     
               
Wariyono Sukis. dkk 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3 Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTS.Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sudibyo Elok. dkk 2008. Mari Belajar IPA 3 Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS Kelas IX.Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

.




2 comments:

  1. Wahh.. Bermanfaat sekali.. Terimakasih ilmunya:)

    ReplyDelete
  2. Jangan lupa berkunjung ke blog kami juga ya:)

    ReplyDelete

Hakikat Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global (unm)

MAKALAH  PERSPEKTIF GLOBAL (  Hakikat dan Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global ) ...