Saturday 7 November 2015

Teori-teori belajar ( tugas PPKN )


TEORI BELAJAR
(PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN)



Oleh :


SUTRYANY
1447042002
M31




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

Beberapa Teori Belajar Antara Lain :
1.    Kelompok 1 Teori Belajar Koknitif Menurut Jean Plaget
Teori koknitif mementingkan perubahan tingkah laku yang di dukung dengan interaksi organisme lingkungannya yang bersifat relatif tetap. Kekurangannya pendidik dapat memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat yang diberikan karena teori ini menekankan pada daya ingat peserta didik untuk lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru. Kelebihannya dalam penerapan teori belajar kognitif ini perlu di perhatikan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah di terimanya, sehingga teori ini cocok di kelas manapun walaupun guru  haruslah memahami bahwa anak menangkap dan menerjemahkan sesuatu berbeda-beda dan tidak semua anak mampu memahami apa yang ia lihat.
2.    Kelompok 2 Teori Kognitivisme Menurut Kohler Dan Bandura
Teori belajar kognitivisme mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri, sehingga belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, tetapi melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Kelebihan dari teori ini lebih menjadikan siswa untuk kreatif dan mandiri, sehingga mampu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah. Kekurangannya tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan karena sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut, oleh karena itu dalam menyampaikan materi guru hendaknya mengkaitkan antara situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik yang melibatkan peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan masyarakat.
3.    Kelompok 3 Teori Pemprosesan Belajar menurut Gegne
Teori belajar pemrosesan informasi merupakan proses internal yang menarik perhatian yang bertujuan merangsang ingatan, dan menyajikan bahan bimbingan belajar. Kelebihannya siswa untuk melatih siswa aktif dalam proses pembelajaran. Kekurangannya apabila seorang guru tidak mampu menyampaikan meteri pembelajaran dan tidak mampu menciptakan metode yang menarik perhatian siswa. Teori ini cocok di kelas rendah maupun tinggi karena guru haruslah kreatif dalam menyampaikan materinya dan memahami tahapan dari pola pikir anak, yang di mana pada kelas lebih rendah perlu pembinaan yang intensif  begitupun pada kelas tinggi guru haruslah mampu memberikan suatu media serta perlu berfikir keras untuk menyajikan materi ajar yang menarik dan mudah dipahami.
4.    Kelompok 4 Teori Belajar Behaviorisme
Teori behavioristik  mengutamakan perubahan tingkah laku hasil pengamatan serta sebagai stimulus dan renspon. Kelebihannya yakni lebih menekankan pada pencapaian sebuah tujuan yang jelas, menanggapi secara otomatis segala respon yang diberikan oleh siswa, serta membiarkan guru untuk bersikap aktif atau peka dalam situasi maupun kondisi belajar, dan melatih seorang anak yang masih membutuhkan peran orang dewasa yang suka meniru. Kekurangan pada teori ini yakni belajar bersifat linear dan komunikasi berlangsung dan berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran sehingga siswa menghafal apa yang di degar tersebut  yang dipandang sebagai cara belajar sehingga apa yang dipahami guru itulah yang harus dipahami oleh siswa.
5.    Kelompok 5 Teori Belajar Gestalt
Teori belajar gestalt menentukan proses belajar yang tergantung pada pengaturan objek yang dilihat masa kini dan bukan hasil belajar dimasa lampau. Kelebihannya yakni cara peserta didik untuk menyelesaikan setiap persoalan, serta dirancang untuk memungkinkan keterampilan sehingga ia dapat aktif dan menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Kekurangan teori ini yakni sesuatu yang dipelajari dimulai dari keseluruhan akan menimbulkan kesulitan dalam proses belajar dan siswa pun tidak dapat menemukan gaya belajar sendiri. Teori ini di kelas rendah dalam pengamatan dan pemahaman belum dapat menafsirkan rangsangan pembelajaran yang diterima dan di kelas tinggi mulai mampu  untuk menafsirkan sebuah persoalan yang ada.
6.    Kelompok 6 Teori Belajar Menurut Thorndike
Menurut thorndike belajar meupakan suatu peristiwa terbentuknya stimulus dengan respon. Kelebihan teori ini yakni dengan sering melakukan pengulangan dalam memecahkan suatu permasalahan sehingga seseorang cenderung memberikan respon yang sama terhadap situasi yang sama pula. Kekuranganya yakni tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks dan tidak mampu menjelaskan alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon yang tidak dapat menjawab hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan yang diberikan oleh respon. Teori ini cocok diterapkan pada anak  kelas rendah, karena mereka merasa senang apabila memperoleh hadiah dari gurunya, begitupun di kelas tinggi karena semua anak pasti senang akan apa yang ia dapatkan.
7.    Kelompok 9 Teori Belajar Ausubel
Pada teori ausubel menekankan pada proses mengaitkan informasi baru dengan konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang, dimana pembelajaran bermakna dengan suatu proses pembelajaran informasi baru dihubungkan melalui pembelajaran. Kelebihannya Informasi yang diperoleh secara bermakna lebih lama diingat dan informasi yang dilupakan setelah dikuasai akan meninggalkan bekas dalam ingatan kita. Kelebihannya yakni guru kurang bisa menerapkan pada kelas tingkat tinggi karena siswa yang tidak dapat belajar dengan pendekatan bermakna dan  kurang efektif apabila diberikan pembelajaran bermakna yang mana pembelajaran bermakna disini adalah memberikan kegiatan secara langsung untuk pendidikan tingkat tinggi menyita banyak waktu.
8.      Kelompok 7  Teori Skinner
Teori Skinner menekankan pada  proses yang disebabkan oleh adanya syarat tertentu dengan berupa rangsangan. Kekurangannya dalam teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa lengkap, serta analisa yang berhasil bergantung pada keseringan respon sukar yang diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai ukuran peluang kejadian. Kelebihannya yakni seorang pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya, sehingga  ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman, serta didukung dengan pembentukan lingkungan yang baik. Teori ini cocok untuk diaplikasikan pada siswa kelas rendah dan kelas tinggi karena setiap anak menyukai diberi sebuah hadiah atau penguatan untuk menjadi sebuah motivasi untuk anak dan mereka akan lebih giat dalam belajar .
9.      Kelompok 8 Teori Bruner
Menurut Bruner belajar merupakan aktifitas yang berproses, yang didalamnya terjadi perubahan yang bertahap dengan menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Kelebihannya yakni belajar penemuan digunakan untuk menguji apakah belajar sudah bermakna, sehingga pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan mudah diingat dan penggunaan belajar penemuan mempunyai pengaruh dalam menciptakan motivasi belajar. Kekurangannya yakni belajar memerlukan kecerdasan anak yang tinggi dan bila kurang cerdas hasilnya kurang efektif. Teori ini cocok digunakan di kelas tinggi dengan siswa dapat kesempatan untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui hal yang dijumpai untuk dibimbing secara induktif .
10.  Kelompok 10 Teori Kontruktivisme
Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Kelebihannya  yakni memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri, serta memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang pengalamannya sehingga dapat mendorong siswa berpikir kreatif, dan imajinatif. Kekurangannya yakni siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, serta ketidak siapan siswa untuk merancang strategi, berfikir dan menilai sendiri pengajaran berdasarkan pengalamannya sendiri , sehingga tidak semua siswa  mempunyai pengalaman yang sama dan situasi maupun kondisi tiap sekolah tidak sama.


No comments:

Post a Comment

Hakikat Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global (unm)

MAKALAH  PERSPEKTIF GLOBAL (  Hakikat dan Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global ) ...