Sunday, 8 November 2015

LAPORAN PRAKTIKUM 4 LISTRIK (IPA 1)






LAPORAN PRAKTIKUM






LISTRIK





Oleh


SUTRYANY
1447042002







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015


Judul : LISTRIK
I.     KAJIAN PUSTAKA
A.  Listrik
          Listrik dalam hal ini terbagi atas 2 yakni listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis dan listrik dinamis sama-sama mempelajari tentang muatan-muatan listrik pada suatu benda, namun bedanya pada listrik statis khusus mempelajari tentang muatan-muatan listrik dalam keadaan diam pada suatu benda. Listrik dinamis khusus mempelajari tentang muatan-muatan listrik (elektron) yang bergerak melalui penghantar.
1.    Listrik Statis
          Petir merupakan pertunjukan loncatan listrik statis yang kasat mata. Ada gesekan yang merugikan tetapi ada pula gesekan yang menguntungkan Pada dasarnya, petir terjadi karena adanya gesekan antarpartikel. Partikel zat yang ukurannya paling kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut atom. Tiap atom tersusun dari inti atom dan elektron. Inti atom  terdiri atas proton dan neutron, sehingga adapun elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasannya dan mendapat gaya tarik inti atom.
1
          Partikel yang bermuatan negatif disebut elektron. Partikel yang bermuatan positif disebut proton. Massa proton dan elektron lebih besar dibandingkan dengan massa elektron. Gaya ikat inti terhadap elektron antara bahan satu dengan lain berbeda, karena sesuatu hal, elektron dapat lepas dari lintasannya dan berpindah ke atom lain. Perpindahan elektron tersebut menyebabkan perubahan muatan suatu atom. Berdasarkan hal itu atom dikelompokkan menjadi tiga yaitu bermuatan negatif, bermuatan positif, dan netral. Benda dapat dimuati listrik dengan cara menggosok benda itu dengan benda-benda tertentu dan ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negative, jika dua muatan listrik yang sejenis didekatkan satu sama lain, akan saling menolak. Akan tetapi, jika dua muatan listrik tidak sejenis didekatkan satu sama lain maka akan saling menarik.
2.    Listrik Dinamis
          Elektron yang bergerak dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia, di antaranya untuk penerangan makin banyak elektron yang melewati filament lampu pijar, makin terang cahaya yang dihasilkan.
a.    Pengertian Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan waktu.(Aip Saripudin : 2009)

Arus listrik adalah aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah.(Joko Sumarsono : 2009)

Arus listrik adalah laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan penampang lintang.( Karyono : 2009)

Arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir tiap satu satuan waktu. Arus mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi ke titik yang berpotensial lebih rendah.(Sri Handayan : 2009)

Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar.(TriWidodo : 2009)

          Arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran electron Arus listrik mengalir dari potensial tinggi menuju ke potensial rendah. Penyebab arus listrik dapat mengalir pada dua benda yang bermuatan listrik adalah adanya beda potensial antara kedua benda, namun kenyataannya muatan listrik yang dapat berpindah bukan muatan positif, melainkan muatan negatif atau electron, karena itu sebenarnya adalah terjadinya aliran elektron dari tempat berpotensial lebih rendah ke tempat yang berpotensial lebih tinggi. Berdasarkan uraian tersebut arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron. Kedua benda bermuatan jika dihubungkan melalui kabel akan menghasilkan arus listrik.
          Arus listrik dapat didefinisikan sebagai banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu, banyaknya energi listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik. Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar atau rangkaian listrik dapat diukur besarnya dengan menggunakan amperemeter atau ammeter. Pengamat dapat mengamati dalam kehidupan sehari-hari adanya gejala beda potensial di baterai atau akumulator, sehingga beberapa baterai dapat disusun secara seri maupun paralel.
b.      Rangkaian Hambatan Listrik
          Rangkaian sederhana dapat dikembangkan dengan beberapa sumber tegangan dan beberapa hambatan. Rangkaian beberapa hambatan dan sumber tegangan ini dapat dibagi beberapa jenis diantaranya seri, pararel ,dan campuran.
1.    Rangkaian Hambatan Seri
          Rangkaian seri berarti sambungan antara ujung komponen satu dengan pangkal komponen lain secara berurutan. Rangkaian seri juga disebut rangkaian berderet dan bila dua atau lebih resistor yang dihubungkan dari ujung ke ujung, sehingga  resistor alat-alat yang dirangkai tersebut dapat berupa bohlam, elemen pemanas, atau alat penghambat lainnya. Pengamat melihat bahwa hambatan-hambatan dikatakan tersusun seri jika satu sama lain tersambung hanya pada satu terminalnya, serta hambatan-hambatan yang dirangkai seri akan memberikan hambatan total pengganti yang lebih besar dari pada nilai setiap hambatannya.
2.    Rangakaian Hambatan Paralel
          Rangkaian paralel disebut rangkaian berjajar serta rangkaian paralel resistor, arus dari sumber terbagi menjadi cabang-cabang yang terpisah. Pemasangan alat-alat listrik pada rumah-rumah dan gedung-gedung dipasang secara paralel. Hambatan yang dirangkai paralel berarti ujungnya dihubungkan menjadi satu dan pangkalnya juga menyatu. Hambatan yang disusun paralel berfungsi untuk membagi arus atau memperkecil hambatan total, sehingga susunan paralel setiap hambatan saling tersambung pada kedua terminalnya serta hubungan antara arus listrik tersebut memenuhi persamaan.
3.    Rangkaian Hambatan Campuran
          Rangkaian campuran menunjukkan gabungan dari rangkaian hambatan seri dan paralel. Sifat-sifat rangkaian ini adalah gabungan dari keadaan sifat rangkaian tersebut.
C.  Energi dan Daya Listrik
          Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik pada suatu beda potensial tertentu. Energi listrik juga merupakan salah satu bentuk energi yang memiliki sifat umum dari energi. Sifat umum itu adalah kekekalan energi yang tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi bisa berubah ke bentuk lain dan kekekalan energi listrik ini dapat berubah energi listrik ke energi kalor atau energi potensial dan sebaliknya. Daya listrik merupakan besarnya energi yang mengalir atau diserap alat tiap detik dan daya didefinisikan sebagai laju aliran energi.
  II.    

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.   

Pengamatan 1 : Penghantar Baik dan Buruk
1.    Alat
a.    Rumah batu baterai 2 buah.
b.    Batu baterai 2 buah.
c.    Lampu pijar 2 buah.
d.   Fitting lampu 2 buah.
e.    Saklar 1 buah.
f.     Papan rangkaian 1 buah.
g.    Kabel hitam 2 buah.
h.    Kabel merah 2 buah.
i.      Plastik 1 buah.
j.      Besi 1 buah.
k.    Tembaga 1 buah.
l.      Aluminium 1 buah.
m.  Kayu 1 buah.
2.    Bahan
-
3.    Langkah Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan.
b.   
6
Merangkai alat menjadi rangkaian listrik sehingga lampu dapat menyala.
c.    Melepaskan sambungan kabel, kemudian menghubungkan dengan plastik dan mengamati apa yang terjadi.
d.   Melakaukan hal yang sama pada setiap benda- benda yang di persiapkan.
e.    Membuat tabel hasil pengamatan dengan mencantumkan benda-benda yang digunakan.
f.     Membuat kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan.

B.  Peraktikum 2 : Bola Lampu
1.    Alat
a.    Kertas timah (aluminium foil).
b.    Baterai besar 2 buah.
c.    Bohlam senter 2 buah.
d.   Lakban hitam besar 1 buah.
e.    Gelas kimia.
2.    Bahan
a.    Air.
b.    Garam
3.    Langkah kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan.
b.    Mengambil batu baterai 2 buah, lalu menyatukannya dengan memberi perekat di bagian tengah menggunakan lakban hitam besar.
c.    Menggunting aluminium foil sepanjang 40 cm.
d.   Membuat garis memanjang dengan melipat aluminium foil tersebut.
e.    Merekatkan bagian bawah kutub batu baterai dengan ujung aluminium foil, serta ujung yang satunya melilit di bagian bohlam.
f.     Meletakkan bohlam tersebut di atas kutub bagian atas batu baterai, dan mengamati apa yang terjadi pada bohlam tersebut.
g.    Mengambil aluminium foil dengan ujungnya dililitkan pada bohlam dan ujung yang satunya di masukkan ke dalam air, serta mengamati apa yang terjadi pada lampu tersebut.
h.    Memasukkan garam secukupnya ke dalam air dan mengamati proses yang terjadi.
i.      Membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
C.  Pengamatan 3 : Rangkaian Listrik Seri dan Rangkaian Listrik Paralel
1.    Alat
a.    Rumah baterai 1 buah.
b.    Batu baterai 2 buah.
c.    Lampu pijar 2 buah.
d.   Fitting 2 buah.
e.    Saklar 1 buah.
f.     Kabel hitam 2 buah.
g.    Kabel merah 2 buah.
2.    Bahan
-
3.    Langkah kerja
A.  Rangkaian seri
1.    Menyediakan alat bahan yang dibutuhkan selama pengamatan.
2.    Merangkai alat hingga berbentuk rangkaian seri dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu pijar A dan B.
3.    Melepaskan kabel yang menghubungkan kutub negatif baterai dan mengamati proses tersebut.
4.    Menyambungkan kembali kabel dengan kutub negatif, serta melonggarkan lampu A dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu B.
5.    Melonggarkan lampu B dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu A.
6.    Membandingkan nyala antara antara langkah C dan D.
7.    Membuat kesimpulan dari pengamatan tersebut.
B.  Rangkaian Paralel
1.    Menyusun alat menjadi rangkaian paralel dan mengamati apa yang terjadi pada lampu pijar.
2.    Membandingkan nyala lampu antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.
3.    Melepaska salah satu kabel baterai dan mengamati apa yang terjadi.
4.    Menghubungkan kembali kabel dengan baterai dan melonggarkan lampu A dan mengencangkan kembali lampu A, kemudian melakaukan hal yang sama pada lampu B.
5.    Mengamati bagaimanakah terangnya lampu apabila salah satu lampu di longgarkan, dan setelah mengamati pengamat membuat kesimpulan dari hasil percobaan itu
III.

HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.  Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Penghantar Baik dan Buruk










 

B.  Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Bola Lampu











C.  Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Rangkaian Seri Dan Rangkaian Paralel











 IV. 

 ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.    Analisis Pengamatan Praktikum 1 : Penghantar Baik dan Buruk
          Praktikum yang telah diamati yakni penghantar baik dan buruk. Langkah pertama adalah menyediakan alatnya yakni rumah batu baterai 2 buah, batu baterai 2 buah, lampu pijar 2 buah, fitting lampu 2 buah, saklar 1 buah, papan rangkaian 1 buah, kabel hitam 2 buah, kabel merah 2 buah, plastik 1 buah, logam 1 buah, aluminium 1 buah, tembaga 1 buah, dan kayu 1 buah. Langkah kedua adalah merangkai alat menjadi rangkaian listrik sehingga lampu dapat menyala dan melepaskan sambungan kabel, kemudian menghubungkan dengan plastik dan mengamati apa yang terjadi. Langkah ketiga adalah melakaukan hal yang sama pada setiap benda-benda yang di persiapkan dan membuat tabel hasil pengamatan. Pengamat menyimpulkan bahwa dari kelima benda tersebut ada 3 benda yang dapat menghantar listrik yakni aluminium, tembaga, dan besi serta adapun yang tidak dapat menghambat listrik yakni plastik dan kayu.
B.     Analisis Pengamatan Praktikum 2 : Bola Lampu
15
          Praktikum yang telah diamati adalah bola lampu. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yakni kertas timah (aluminium foil), baterai besar 2 buah, bohlam senter 2 buah, lakban hitam besar 1 buah, gelas kimia, air, dan  garam. Langkah kedua adalah dengan mengambil batu baterai 2 buah, lalu menyatukannya dan memberi perekat di bagian tengah menggunakan lakban hitam besar. Langkah ketiga adalah menggunting aluminium foil sepanjang 40 cm dan membuat garis memanjang dengan melipat aluminium foil tersebut. Langkah keempat adalah pengamat merekatkan bagian bawah kutub batu baterai dengan ujung aluminium foil, serta ujung yang satunya melilit di bagian bohlam dan meletakkan bohlam tersebut di atas kutub bagian atas batu baterai, dan mengamati apa yang terjadi pada bohlam tersebut. Langkah kelima yakni pengamat mengambil aluminium foil dengan ujungnya dililitkan pada bohlam dan ujung yang satunya di masukkan ke dalam air, serta  pengamat dapat mengamati proses tersebut, selanjutnya pengamat dapat memasukkan garam secukupnya ke dalam air dan mengamati proses yang terjadi pada lampu tersebut. Pengamat menyimpulkan bahwa pada kedua percobaan tersebut lampu menyala atau menghantar listrik, sehingga pada intinya aluminium foil dapat menghantar listrik.
C.    Analisis Pengamatan Praktikum 3 : Rangkaian Listrik Seri Dan Rangkaian Listrik Paralel
          Peraktikum yang telah dilakukan yakni rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Langkah pertama adalah menyiapkan alatnya yakni rumah baterai 1 buah, batu baterai 2 buah, lampu pijar 2 buah, fitting 2 buah, saklar 1 buah, kabel hitam 2 buah, kabel merah 2 buah. Pengamat terlebih dahulu melakukan percobaan dengan rangkaian seri yang merangkai alat hingga berbentuk rangkaian seri dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu pijar a dan b. pengamat melepaskan kabel yang menghubungkan kutub negatif baterai dan mengamati proses tersebut, serta menyambungkan kembali kabel dengan kutub negatif, dan melonggarkan lampu a dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu b, selanjutnya pengamat melonggarkan lampu b dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu a, setelah itu membandingkan nyala antara antara percobaan dengan melepaskan kabel yang menghubungkan kutub negatif baterai dan menyambungkan kembali kabel dengan kutub negatif, serta melonggarkan lampu A dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu B.
          Pengamat melakukan percobaan dengan membuat rangkaian paralel dan mengamati apa yang terjadi pada lampu pijar, setelah itu pengamat membandingkan nyala lampu antara rangkaian seri dan rangkaian paralel. Pengamat melepaskan salah satu kabel baterai dan mengamati apa yang terjadi, serta pengamat menghubungkan kembali kabel dengan baterai dan melonggarkan lampu A dan mengencangkan kembali lampu A, kemudian melakaukan hal yang sama pada lampu B. Pengamat mengamati bagaimanakah terangnya lampu apabila salah satu lampu di longgarkan. Pengamat menyimpulkan bahwa pada rangkaian seri ketika bola lampu dilonggarkan salah satunya maka semuanya akan ikut padam, beda  dengan pada rangkaian paralel pada saat lampu dilonggarkan salah satunya maka yang satunya akan tetap menyala karena hal ini berasal dari rangkaian yang paralel.
  V.

  KESIMPULAN
A.    Kesimpulan Pengamatan Praktikum 1 : Penghantar Baik dan Buru
          Pengamatan yang telah dilakukan bahwa tidak semua benda dapat menghantar listrik, seperti halnya dengan benda berupa kayu dan plastik, beda dengan benda berupa aluminium, tembaga dan besi yang dapat menghantar listrik.
B.     Kesimpulan Pengamatan Praktikum 2 : Bola Lampu
          Pengamatan yang telah dilakukan bahwa pada intinya kedua lampu akan menyala jika menggunakan aluminium foil, karena aluminium foil dapat menghantarkan listrik.
C.    Kesimpulan Pengamatan Praktikum 3 : Rangkaian Seri Dan Rangkaian Paralel
          Pengamatan yang telah dilakukan pada rangkaian seri ketika salah satu lampunya dilonggarkan semuanya akan padam, sedangkan pada rangkaian paralel jika salah satunya dilonggarkan maka yang satunya akan tetap menyala.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani Sri. dkk 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Karyono. dkk 2009. Fisika 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Saripudin Aip. dkk 2009. Praktis Belajar Fisika 1 untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sumarsono Joko. dkk 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Wariyono Sukis. dkk 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3 Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTS. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo Tri. dkk 2009. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.



No comments:

Post a Comment

Hakikat Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global (unm)

MAKALAH  PERSPEKTIF GLOBAL (  Hakikat dan Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global ) ...