LAPORAN PRAKTIKUM
LISTRIK
Oleh
SUTRYANY
1447042002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
|
I.
KAJIAN
PUSTAKA
A. Listrik
Listrik dalam hal ini terbagi atas 2
yakni listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis dan listrik dinamis sama-sama mempelajari tentang muatan-muatan listrik
pada suatu benda, namun bedanya pada listrik statis khusus mempelajari tentang
muatan-muatan listrik dalam keadaan diam pada suatu benda. Listrik dinamis
khusus mempelajari tentang muatan-muatan listrik (elektron) yang bergerak
melalui penghantar.
1.
Listrik
Statis
Petir
merupakan pertunjukan loncatan listrik statis yang kasat mata. Ada gesekan yang
merugikan tetapi ada pula gesekan yang menguntungkan Pada dasarnya, petir
terjadi karena adanya gesekan antarpartikel. Partikel zat yang ukurannya paling
kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi disebut atom. Tiap atom tersusun dari
inti atom dan elektron. Inti atom
terdiri
atas proton dan neutron, sehingga
adapun elektron bergerak mengelilingi inti
atom pada lintasannya dan mendapat
gaya tarik inti atom.
1
|
2. Listrik Dinamis
Elektron yang bergerak dapat
dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia, di antaranya untuk penerangan makin
banyak elektron yang melewati filament
lampu pijar, makin terang cahaya yang dihasilkan.
a.
Pengertian Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan
listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan waktu.(Aip Saripudin :
2009)
Arus
listrik adalah aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor. Arus ini
bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah.(Joko Sumarsono : 2009)
Arus
listrik adalah laju aliran muatan listrik yang melalui suatu luasan penampang
lintang.( Karyono : 2009)
Arus
listrik adalah jumlah muatan yang mengalir tiap satu satuan waktu. Arus
mengalir dari titik berpotensial lebih tinggi ke titik yang berpotensial lebih
rendah.(Sri Handayan : 2009)
Arus
listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu
penghantar.(TriWidodo : 2009)
Arah arus listrik berlawanan dengan
arah aliran electron Arus listrik mengalir dari potensial tinggi menuju ke
potensial rendah. Penyebab arus listrik dapat mengalir pada dua benda yang bermuatan
listrik adalah adanya beda potensial antara kedua benda, namun kenyataannya
muatan listrik yang dapat berpindah bukan muatan positif, melainkan muatan
negatif atau electron, karena itu sebenarnya adalah terjadinya aliran elektron
dari tempat berpotensial lebih rendah ke tempat yang berpotensial lebih tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron.
Kedua benda bermuatan jika dihubungkan melalui kabel akan menghasilkan arus
listrik.
Arus listrik dapat didefinisikan sebagai
banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu tertentu, banyaknya energi
listrik yang diperlukan untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari
ujung-ujung penghantar disebut beda potensial listrik atau tegangan listrik.
Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar atau rangkaian listrik dapat
diukur besarnya dengan menggunakan amperemeter atau ammeter. Pengamat dapat
mengamati dalam kehidupan sehari-hari adanya gejala beda potensial di baterai
atau akumulator, sehingga beberapa baterai dapat disusun secara seri maupun
paralel.
b.
Rangkaian Hambatan Listrik
Rangkaian sederhana dapat
dikembangkan dengan beberapa sumber tegangan dan beberapa hambatan. Rangkaian
beberapa hambatan dan sumber tegangan ini dapat dibagi beberapa jenis
diantaranya seri, pararel ,dan campuran.
1.
Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian seri berarti sambungan antara ujung komponen
satu dengan pangkal komponen lain secara berurutan. Rangkaian seri juga disebut
rangkaian berderet dan bila dua atau lebih resistor yang dihubungkan dari ujung
ke ujung, sehingga resistor alat-alat
yang dirangkai tersebut dapat berupa bohlam, elemen pemanas, atau alat penghambat
lainnya. Pengamat melihat bahwa hambatan-hambatan dikatakan tersusun seri jika satu
sama lain tersambung hanya pada satu terminalnya, serta hambatan-hambatan yang
dirangkai seri akan memberikan hambatan total pengganti yang lebih besar dari pada
nilai setiap hambatannya.
2.
Rangakaian Hambatan Paralel
Rangkaian paralel disebut rangkaian berjajar serta
rangkaian paralel resistor, arus dari sumber terbagi menjadi cabang-cabang yang
terpisah. Pemasangan alat-alat listrik pada rumah-rumah dan gedung-gedung
dipasang secara paralel. Hambatan yang dirangkai paralel berarti
ujungnya dihubungkan menjadi satu dan pangkalnya juga menyatu. Hambatan yang
disusun paralel berfungsi untuk membagi arus atau memperkecil hambatan total,
sehingga susunan paralel setiap hambatan saling tersambung pada kedua
terminalnya serta hubungan antara arus listrik tersebut memenuhi persamaan.
3.
Rangkaian
Hambatan Campuran
Rangkaian campuran menunjukkan gabungan dari rangkaian hambatan seri dan
paralel. Sifat-sifat rangkaian ini adalah gabungan dari keadaan sifat rangkaian
tersebut.
C. Energi dan Daya Listrik
Energi listrik
adalah energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik pada suatu beda
potensial tertentu. Energi listrik juga merupakan salah satu bentuk energi yang
memiliki sifat umum dari energi. Sifat umum itu adalah kekekalan energi yang
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi bisa berubah ke
bentuk lain dan kekekalan energi listrik ini dapat berubah energi listrik ke energi
kalor atau energi potensial dan sebaliknya. Daya listrik merupakan besarnya
energi yang mengalir atau diserap alat tiap detik dan daya didefinisikan sebagai laju aliran energi.
II.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
|
A.
Pengamatan
1 : Penghantar Baik dan Buruk
|
1.
Alat
a. Rumah batu baterai 2 buah.
b. Batu baterai 2 buah.
c. Lampu pijar 2 buah.
d. Fitting lampu 2 buah.
e. Saklar 1 buah.
f. Papan rangkaian 1 buah.
g. Kabel hitam 2 buah.
h. Kabel merah 2 buah.
i. Plastik 1 buah.
j. Besi 1 buah.
k. Tembaga 1 buah.
l. Aluminium 1 buah.
m. Kayu 1 buah.
2.
Bahan
-
3.
Langkah Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan.
b.
Merangkai alat menjadi rangkaian listrik sehingga lampu dapat
menyala.
6
|
c. Melepaskan sambungan kabel, kemudian menghubungkan dengan
plastik dan mengamati apa yang terjadi.
d. Melakaukan hal yang sama pada setiap benda- benda yang di
persiapkan.
e. Membuat tabel hasil pengamatan dengan mencantumkan benda-benda
yang digunakan.
f. Membuat kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan.
B. Peraktikum 2 : Bola
Lampu
1.
Alat
a. Kertas timah (aluminium foil).
b. Baterai besar 2 buah.
c. Bohlam senter 2 buah.
d. Lakban hitam besar 1 buah.
e. Gelas kimia.
2.
Bahan
a. Air.
b. Garam
3.
Langkah kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan.
b. Mengambil batu baterai 2 buah, lalu menyatukannya dengan memberi
perekat di bagian tengah menggunakan lakban hitam besar.
c. Menggunting aluminium foil
sepanjang 40 cm.
d. Membuat garis memanjang dengan melipat aluminium foil tersebut.
e. Merekatkan bagian bawah kutub batu baterai dengan ujung aluminium foil, serta ujung yang satunya
melilit di bagian bohlam.
f. Meletakkan bohlam tersebut di atas kutub bagian atas batu
baterai, dan mengamati apa yang terjadi pada bohlam tersebut.
g. Mengambil aluminium foil
dengan ujungnya dililitkan pada bohlam dan ujung yang satunya di masukkan ke
dalam air, serta mengamati apa yang terjadi pada lampu tersebut.
h. Memasukkan garam secukupnya ke dalam air dan mengamati proses
yang terjadi.
i. Membuat kesimpulan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
C.
Pengamatan 3 : Rangkaian Listrik Seri dan Rangkaian Listrik
Paralel
1.
Alat
a. Rumah baterai 1 buah.
b. Batu baterai 2 buah.
c. Lampu pijar 2 buah.
d. Fitting 2 buah.
e. Saklar 1 buah.
f. Kabel hitam 2 buah.
g. Kabel merah 2 buah.
2.
Bahan
-
3.
Langkah kerja
A. Rangkaian seri
1. Menyediakan alat bahan yang dibutuhkan selama pengamatan.
2. Merangkai alat hingga berbentuk rangkaian seri dan mengamati
peristiwa yang terjadi pada lampu pijar A dan B.
3. Melepaskan kabel yang menghubungkan kutub negatif baterai dan
mengamati proses tersebut.
4. Menyambungkan kembali kabel dengan kutub negatif, serta
melonggarkan lampu A dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu B.
5. Melonggarkan lampu B dan mengamati peristiwa yang terjadi pada
lampu A.
6. Membandingkan nyala antara antara langkah C dan D.
7. Membuat kesimpulan dari pengamatan tersebut.
B. Rangkaian Paralel
1. Menyusun alat menjadi rangkaian paralel dan mengamati apa yang
terjadi pada lampu pijar.
2. Membandingkan nyala lampu antara rangkaian seri dan rangkaian
paralel.
3. Melepaska salah satu kabel baterai dan mengamati apa yang
terjadi.
4. Menghubungkan kembali kabel dengan baterai dan melonggarkan
lampu A dan mengencangkan kembali lampu A, kemudian melakaukan hal yang sama
pada lampu B.
5. Mengamati bagaimanakah terangnya lampu apabila salah satu lampu
di longgarkan, dan setelah mengamati pengamat membuat kesimpulan dari hasil
percobaan itu
III.
HASIL PENGAMATAN
PRAKTIKUM
|
A. Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Penghantar Baik dan Buruk
B. Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Bola
Lampu
C.
Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Rangkaian Seri Dan Rangkaian Paralel
IV.
ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
|
A. Analisis Pengamatan Praktikum 1 : Penghantar Baik dan Buruk
Praktikum yang
telah diamati yakni penghantar baik dan buruk. Langkah pertama adalah
menyediakan alatnya yakni rumah batu baterai 2
buah, batu baterai 2 buah, lampu pijar 2 buah, fitting lampu 2 buah, saklar 1 buah, papan rangkaian 1 buah, kabel
hitam 2 buah, kabel merah 2 buah, plastik 1 buah, logam 1 buah, aluminium 1 buah, tembaga 1 buah, dan
kayu 1 buah. Langkah kedua adalah merangkai alat menjadi rangkaian listrik
sehingga lampu dapat menyala dan melepaskan sambungan kabel, kemudian
menghubungkan dengan plastik dan mengamati apa yang terjadi. Langkah ketiga adalah
melakaukan hal yang sama pada setiap benda-benda yang di persiapkan dan membuat
tabel hasil pengamatan. Pengamat menyimpulkan bahwa dari kelima benda tersebut
ada 3 benda yang dapat menghantar listrik yakni aluminium, tembaga, dan besi serta adapun yang tidak dapat
menghambat listrik yakni plastik dan kayu.
B. Analisis Pengamatan Praktikum 2 :
Bola Lampu
15
|
C.
Analisis Pengamatan Praktikum 3 : Rangkaian Listrik Seri Dan
Rangkaian Listrik Paralel
Peraktikum yang telah dilakukan yakni
rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Langkah pertama adalah
menyiapkan alatnya yakni rumah baterai 1 buah, batu baterai 2 buah, lampu pijar
2 buah, fitting 2 buah, saklar 1
buah, kabel hitam 2 buah, kabel merah 2 buah. Pengamat terlebih dahulu
melakukan percobaan dengan rangkaian seri yang merangkai alat hingga berbentuk
rangkaian seri dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu pijar a dan b. pengamat
melepaskan kabel yang menghubungkan kutub negatif baterai dan mengamati proses
tersebut, serta menyambungkan kembali kabel dengan kutub negatif, dan
melonggarkan lampu a dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu b,
selanjutnya pengamat melonggarkan lampu b dan mengamati peristiwa yang terjadi
pada lampu a, setelah itu membandingkan nyala antara antara percobaan dengan melepaskan kabel yang menghubungkan kutub negatif baterai
dan menyambungkan kembali kabel dengan kutub negatif, serta melonggarkan lampu
A dan mengamati peristiwa yang terjadi pada lampu B.
Pengamat melakukan percobaan dengan
membuat rangkaian paralel dan mengamati apa yang terjadi pada lampu pijar,
setelah itu pengamat membandingkan nyala lampu antara rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Pengamat melepaskan salah satu kabel baterai dan mengamati
apa yang terjadi, serta pengamat menghubungkan kembali kabel dengan baterai dan
melonggarkan lampu A dan mengencangkan kembali lampu A, kemudian melakaukan hal
yang sama pada lampu B. Pengamat mengamati bagaimanakah terangnya lampu apabila
salah satu lampu di longgarkan. Pengamat
menyimpulkan bahwa pada rangkaian seri ketika bola lampu dilonggarkan salah
satunya maka semuanya akan ikut padam, beda
dengan pada rangkaian paralel pada saat lampu dilonggarkan salah satunya
maka yang satunya akan tetap menyala karena hal ini berasal dari rangkaian yang
paralel.
V.
KESIMPULAN
|
A. Kesimpulan Pengamatan Praktikum 1 :
Penghantar Baik dan Buru
Pengamatan yang telah dilakukan bahwa
tidak semua benda dapat menghantar listrik, seperti halnya dengan benda berupa
kayu dan plastik, beda dengan benda berupa aluminium, tembaga dan besi yang
dapat menghantar listrik.
B. Kesimpulan Pengamatan Praktikum 2 :
Bola Lampu
Pengamatan yang telah dilakukan bahwa
pada intinya kedua lampu akan menyala jika menggunakan aluminium foil, karena aluminium
foil dapat menghantarkan listrik.
C.
Kesimpulan Pengamatan Praktikum 3 : Rangkaian Seri Dan Rangkaian
Paralel
Pengamatan yang telah dilakukan pada
rangkaian seri ketika salah satu lampunya dilonggarkan semuanya akan padam,
sedangkan pada rangkaian paralel jika salah satunya dilonggarkan maka yang
satunya akan tetap menyala.
DAFTAR
PUSTAKA
Handayani Sri. dkk 2009. Fisika 1
untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Karyono. dkk 2009. Fisika 1 untuk
SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Saripudin Aip. dkk 2009. Praktis
Belajar Fisika 1 untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah Program
Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sumarsono Joko. dkk 2009. Fisika
untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wariyono Sukis. dkk 2008. Mari Belajar
Ilmu Alam Sekitar 3 Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTS. Jakarta
: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Widodo Tri. dkk 2009. Fisika
untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
No comments:
Post a Comment