Wednesday 22 April 2015

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN ( KELOMPOK 6 )



Judul : Rasional, Pengertian, Langkah-Langkah Perancangan Pembelajaran Serta Model-Model Mengajar



KATA PENGANTAR
Segala puji patut disampaikan kepada Allah SWT. Serta tak lupa pula kita kirimkan  salawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Mugammad Saw. atas selesainya pembuatan makalah kami yang berjudul Rasional, Pengertian dan Langkah-Langkah Perancangan Pembelajaran serta Model-Model Mengajar” .
Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, hasil kami tidaklah sesempurna apa yang di inginkan pembaca. Namun, kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk memperbaiki dam makalah ini lebih baik.
Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi semua terutama kami selaku penulis.

Makassar, 1 Maret 2015

            Penulis 










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.    Rumusan Masalah
C.   Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Rasional  Perancangan Pembelajaran
B.    Pengertian  Perancangan Pembelajaran
C.   Langkah – Langkah Perancangan Pembelajaran
D.   Silabus Mata Pelajaran
E.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
F.    Pengertian Dan Rumpun/Jenis Model Pembelajaran
G.   Unsur-Unsur Model Pembelajaran
H.   Sepuluh Model Pembelajaran Pilihan
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Seperti diketahui, konsep strategi pembelajaran memiliki dua dimensi, yaitu dimensi perancangan dan pelaksanaan. Strategi pembelajaran pada dimensi peracangan merupakan pemikiran dan pengupayaan secara strategis untuk merumuskan, memilih dan atau menetapkan serta mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem pembelajaran sehingga tercipta keserasian dan keterpaduan diantara komponen-komponen tersebut.untuk mampu melaksanakan tugas tersebut, seorang guru perlu memiliki wawasan yang mantap tentang aspek perancangan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang berlangsung dikelas berintikan interaksi antara guru disatu pihak dengan siswa dipihak lain yang diarahkan kepada tercapainya tjuan pembelajaran secara optimal. Dalam proses interaksi tersebut guru merupakan faktor kunci yang amat menentukan dengan sekian banyak fungsi dan peranannya, seperti sebagai desainer, sebagai fasilitator, dan sebagai motivator pembelajaran. Sehubungan dengan peranannya sebagai desainer pembelajaran, salah satu tugas guru adalah memilih model-model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan komponen komponen sistem pembelajaran yang lain, dan yang sesuai dengan ciri/karakteristik perkembangan peserta didik yang akan diajarnya.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas seyogianya tidak hanya beriorentasi pada kekinian, akan tetapi tidak kurang pentingnya adalah bersifat prospektif atau beriorentasi kemasa depan. Untuk mampu melakuakan fungsi/tugas tersebut, seorang guru perlu memahami profil dan anatomi dari setiap pembelajaran yang akan dipilih dan digunakannya.


B.     Rumusan Masalah
1.    Bagainamanakah rasional/ pentingnya perancangan pembelajaran?
2.    Apakah pengertian perancangan pembelajaran ?
3.    Apakah itu silabus ?
4.    Apakah itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
5.    Apakah pengertian dan rumpun /jenis model pembelajaran?
6.    Apa sajakah unsur-unsur model pembelajaran?
7.    Apasajakah sepuluh model pembelajaran pilihan?

C.     Tujuan
1.    Untuk mengetahui rasional/ pentingnya perancangan pembelajaran?
2.    Untuk mengetahui pengertian perancangan pembelajaran ?
3.    Untuk mengetahui apa itu silabus ?
4.    Untuk mengetahui apa itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
5.    Untuk mengetahui apa pengertian dan rumpun/jenis model pembelajaran?
6.    Untuk mengetahui unsur-unsur model pembelajaran?
7.    Untuk mengetahui sepuluh model pembelajaran pilihan?




BAB II
PEMBAHASAN
1.      Rasional  Perancangan Pembelajaran
Sebagai upaya awal dari kegiatan pembelajaran yang sangat kompleks,perancangan pembelajaran menduduki posisi yang sangat menentukan.
a.      Pembelajaran berintikan interaksi antara guru disatu pihak dengan siswa dipihak lain.
b.      Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu system.
c.      Sebagai suatu aktivitas, perancangan pembelajaran diarahkan kepada dihasilkannya suatu ‘’rancangan (rencana) pembelajaran’’ untuk digunakan sebagai pedoman atau pengangandalam pengolahan proses pembelajaran.

2.      Pengertian  Perancangan Pembelajaran
Secara harfiah, konsep perancangan pembelajaran menunjuk kepada “aktivitas merancang dan mempersiapkan segala sesuatu berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.” Ditinjau dari substansinya, konsep perancangan pembelajaran diartikan sebagai “aktivitas mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem instruksional secara sistemik dan sistematik.
Pengertian perancangan pembelajaran yang dimaksud, mengandung tiga unsur pokok,yaitu :
a.      Aktivitas mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem instruksional.
b.      Secara sistemik mengandung makna bahwa di dalam mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem instruksional tersebut bertumpu pada kerangka berfikir sistem yang menghendaki terjadinya interaksi dan kaitan logis fungsional antar komponen dari sistem pengajaran tersebut.
c.      Secara sistematik mengandung makna bahwa didalam upaya mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem  intruksional tersebut harus dilakukan sesuai prosedur atau dengan mengikuti urutan langkah-langkah tertentu.

3.      Langkah – Langkah Perancangan Pembelajaran
Pada umumnya model perancangan pembelajaran terdiri atas komponen-komponen :
a.   Topik/ satuan bahasan yang akan diajarkan,
b.   Situasi permulaan ( entering behavior),
c.   Tujuan instruksional,
d.   Evaluasi,
e.   Materi ( bahan ) pengajaran,
f.    Kegiatan belajar-mengajar,
g.   Media pengajaran.

4.      Silabus Mata Pelajaran
Dalam proses  pelaksanan pembelajaran  di kelas, silabus  memiliki  peran  dan  fungsi  yang sangat strategis. Dikatakan demikian karena silabus merupakan acuan ( titik tolak ) dan sekaligus menjadi muara dari keseluruhan  aktivitas pembelajaran yang berlangsung di kelas. Silabus dalam hal ini bermanfaat sebagai pedoman  sumber  pokok  dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, mulai dari  pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
Dalam perspektif ini, seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang berkaitan dengan pengembangan silabus. Pada bagian ini akan dibahas beberapa aspek yang berkaitan dengan silabus,yaitu.
a.   Pengertian silabus,
Istilah silabus merupakan istilah yang demikian akrap dikalangan guru bahkan dapat dikatakan bagi seorang guru tidak ada hari tanpa silabus. Kata silabus merupakan naturalisasi dari kata inggris yaitu syllabus yang berarti ikhtirsar, rencana pembelajaran, silabus ( Echols dan Shadily, 1975:595. Silabus, menurut BNSP (2006) merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan /atau kelompok mata mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,indicator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar. Dalam pada itu menurut kurikulum 2006 ( standar isi).  Silabus diartikan sebagai jabaran standar isi dan kompetensi dasar kedalam indikator, waktu yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, pengalaman belajar ( lerning experience) yang bisa  diselenggarakan oleh guru untuk peserta didik, penilaian untuk kompetensi dasar dan indikatornya, serta sumber belajar yang disarankan.

b.   Komponen dan format silabus
Secara lengkap komponen-komponen silabus beserta penjelasannya adalah sebagai berikut.
·      Identitas silabus adalah komponen yang berisi tentang : nama sekolah, nama mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan alokasi waktu.
·         Standar kompetensi adalah kualifikasi kemamouan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dikusai pada tingkat dan/atau semester.
·         Kompetensi dasar adalah senjumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.
·         Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari oleh siswa sebangai sarana pencapaian kompetensi dasar.
·         Pengalaman belajar adalah kegiatan belajar yang dirancang untuk melibatkan mental dan fisik siswa melalui interaksi antar peserta didik, serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, dalam rangka pencapaian komprtensi.
·         Indikator merupakan penanda tantang ketercapaian kuasai kompetensi yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diatur.
·         Penilaian merupakan serangkaian kegiantan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan tenta proses dan hasil belajar peserta didikyang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam  pengambilan keputusan.
·         Alokasi waktu adalah taksiran/perkiraan rerata waktu yang digunakan oleh peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar dalam proses pembelajaran.
·         Sumber/bahan/alat adalah semua rujukan, obyek atau bahan yang digunakan untuk kengiatan pembelajaran . sumber belajar dapat berupa orang (guru atau narasumber lain) dan dapat berupa bukan orang seperti media cetak, perpustakaan ,media cetak , dan elektronik, serta lingkungan fisik,alam, social, dan budaya.

c.   Prinsip pengembangan silabus,
·      Ilmiah, dalam arti keseluruhan materi dan kengiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggujawabakan;
·      Relevan, dalam  arti cukupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajiaan materi dalam silabus sesuai dengan tingkat dan perkembangan fisik, intelektual sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
·      Sistematis dalam arti komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
·      Konsisten, dalam arti terjadinya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
·      Memadai,dalam arti cukupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
·      Aktual dan konstektual, dalam arti cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,dan peristiwa yang terjadi.
·      Fleksibel, dalam arti keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntunan masyarakat.
·      Menyeluruh, dalam arti komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,afektif,dan psikomotor).
d.    Langkah-langkah pengembangan silabus.
·      Mengaji standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang akan dibuatkan silabusnya.
·      Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian dasar.
·      Mengembangakan kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
·      Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup pengetahuan ( kognitif ), sikap ( afektif ), dan keterampilan (psikomotor).
·      Penentuan jenis penilaian.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan penafsiran data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
·      Menentukan Alokasi Waktu.
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu  pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per-minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
·      Menentukan Sumber Belajar.
Sumber belajar adalah rujukan, obyek, dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran,  yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber,serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

5.      RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.  Pengertian Rencana Pelaksanaan (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakekatnya adalah program pembelajaran yang siap pakai, yang berisikan komponen-komponen sistem intruksional yang telah di organisir/ ditata sedemikian rupa sehingga memiliki keterkaitan sinergis (logis fungsional) satu sama lain dalam upaya pencapaian tujuan dari sistem intruksional ( pembelajaran).
B.  Fungsi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran dalam hal ini berfungsi yakni :
·      Sebagai persiapan bagi guru baik dalam arti persiapan mental maupun persiapan fisik yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran dan cara mengajarkannya.
·      Sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.
·      Mempermudah,memperlancar dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
·      Mempertajam hayatan guru terhadap komponen-komponen sistem intruksional dalam arti bahwa dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara professional, stematisdan berdaya guna,maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.
C.  Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri atas sejumlah komponen yaitu
·      Identitas
·      Kompetensi dasar
·      Indikator
·      Tujuan pembelajaran
·      Materi ajar
·      Metode pembelajaran
·      Langkah-langkah pembelajaran
·      Sumber / bahan / alat pembelajaran
·      Penilaian
D.  Langkah-langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan secara sinergis satu sama lain. Sehubungan dengan itu, penerapan langkah-langkah perancangan pembelajaran yang telah diuraikan pada halaman 132 – 143 betul-betul harus mengekomodasi prinsip/ciri sistemik dari sistem pembelajaran tersebut.

6.    Pengertian dan Rumpun/Jenis Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran yang diintrodusir oleh Joyce dan Weil adalah istilah yang memiliki kaitan makna/pengertian dengan beberapa konsep pembelajaran yang lain, seperti pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran. Secara umum, istilah istilah model diartiakn sebagai penyederhanaan atau simplifikasi dari sejumlah aspek dunia nyata, secara benar dan nyata. Dalam persfektif ini model berfungsi mereduksi dan menata informasi yang begitu banyak menjadi sederhana, baik dalam ukurannya maupun bentuknya, dan dapat digunakan sebagai alat menganalisis sesuatu. Sedangkan secara khusus, istilah “ model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan dalam melakukan sesuatu kegiatan. an
Sejalan dengan pengertian khusus tersebut, model pembelajaran, didefinisikan oleh Joyce dan Weil (1986 : ) sebagai “ kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistem sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman bealajar untuk mencapai tujuan belajar tertentudan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
Joyce dan Weil mengklasifikasikan model-model pembelajaran ke dalam empat rumpun model, yaitu :
1.    Rumpun Model-Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Models)
Model-model pembelajaran yang termasuk dalam rumpun ini. Bertolak dari prinsip-prinsip pengolahan informasi oleh manusia dalam memperkuat dorongan-dorongan internal (dari dalam diri) untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data,merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan keluarnya serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapnya.model pembelajaran dalam dalam rumpun ini menekankan pada pada peserta didik agar memiliki kemampuan untuk memproses informasi sehingga peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah yang memiliki kemampuan dalam memproses informasi.
2.    Rumpun model-model interaksi sosial (social models)
rumpun model-model personal bertolak dari pandangan kedirian atau”selhfood” dari individu.proses pendidikan sengaja diusahakan yang memungkinkan seseorang dapat memahami diri sendiri dengan baik, sanggup memikul tanggung jawab untuk pendidikan dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Penggunaan model-model pembalajaran dalam rumpun personal ini lebih memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha dan menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga manusia menjadi semakin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuan hidupnya.
3.    Rumpun model-model interaksi sosial (social models)
Penggunaan rumpun model-model interaksi sosial ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan kerja sama dari para siswa. Model pembelajaran rumpun interaksi sosial didasarkan pada dua asumsi pokok, yaitu (a) masalah-masalah sosial diidentifikasi dan dipecahkan atas dasar dan melalui kesepakatan-kesepakatan yang diperoleh didalam dan dengan menggunakan proses-proses sosial, dan (b) proses sosial yang demokratis perlu dikembangkan untuk melakukan perbaikan masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya secara build-in dan terus menerus.


4.    Rumpun model-model sistem(behavioral systems)
Rumpun model-model sitem perilaku memntingkan penciptaan sistem lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi penguatan tingkah laku (reinforcement) secara efektif sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.

7.      Unsur-Unsur Model Pembelajaran
Keempat rumpun model pembelajaran yang telah dikemukakan di atas, menurut joice dan weil (1986;16-19) memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1.   Sintaks (syntax) yaitu urutan langkah pengajaran yang menunjuk pada fase-fase /tahap –tahap yang harus dilakukan oleh guru bila ia menggunakan model pembelajaran tertentu.
2.   Sistem sosial (the social system) adalah pola hubungan guru dengan siswa pada saat terjadinya proses pembelajaran (situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam penggunaan model tertentu).
3.   Prinsip reaksi (principles pf reaction) berkaitan dengan pola kegiatan yang menggambarakan bagaimana seharusnya guru melihat dan memperlakukan para siswa, termasuk bagaimana seharusnya guru memberikan respon terhadap siswa.
4.   Sistem pendukung (support system) adalah penunjang keberhasilan palaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas
5.   Dampak intruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effects).

8.      Sepuluh Model Pembelajaran Pilihan
1.   Model  Pencapaian Konsep
Model pencapaian konsep merupakan pola pembelajaran yang dirancang untuk memperoleh konsep melalui suatu proses yang beriorentasi pada   (i)menerima konsep yang diawali dengan guru mengajukan contoh-contoh (eksempral) dari konsep yang akan diajarkan,(ii) mempertimbangkan dan memilih konsep dalam hal mana siswa mengidentifikasi, mengajukan hipotesis, menganalisis, dan membandingkan ciri atau (atribut) esensial dan yang tidak esensial dari contoh-contoh yang diajukan oleh guru tersebut dan (iii) diakhiri dengan kesimpulan tentang nama dari konsep tersebut.
2.   Model Berpikir Induktif
Model berpikir induktif adalah pola pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif dan ilmiah ( kemampuan mengolah fakta-fakta khusus sampai kepada generalisasi/ pembentukan teori ). Disamping itu mealaui model ini daya kritis individu juga dapat dikembangkan.
Pengembangan kemampuan berpikir induktif dan ilmiah ini amat penting mengingat bahwa di dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang menghadapi berbagai masalah yang membutuhkan pemechan (solusi).
3.   Model Pemandu Awal ( Advanced Organizer )
Model pemandu awal adalah pola pembelajaran yang di desain untuk mewujudkan pembelajaran menjadi lebih bermakna melalui organisator tertinggi yang bersifat utuh dan komperhensip dari suatu materi yang diajarkan. Pemandu awal didesain dalam bentuk berupa kerangka-kerangka dasar yang menjadi batang tubuh materi yang dipersentasikan yang berisi penjelasan, integrasi dan interelasi konsep-konsep dasar dengan struktur dan organisasi tertinggi dan umum dari materi yang akan diajarkan.
4.   Model Sinektiks (Synectics)
Model sinektiks adalah pola pembelajaran yang didesain untuk melatih siswa mengembangkan (i) keterampilan memecahkan masalah secara kreatif, (ii) kreativitas pribadi, dan (iii) rasa simpati, dan kemapuan membuat tilikan dalam hubungan sosial.
5.   Model Pertemuan Kelas (The Classroom Meeting)
Pertemuan kelas adalah pola pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan (i) pemahaman diri sendiri, dan (ii) rasa tanggung jawab pada diri sendiri. Model ini dikembangkan oleh William Glaser dengan teorinya yang dia sebut reality therapy. Konsep pokok yang terkandung da reality therapy Glaser adalah bahwa sebagian besar problem yang dihadapi oleh seseorang pada hakekatnya bukanlah penyakit mental yang membutuhkan spesialis untuk mengatasinya.
6.   Model Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Model investigasi kelompok adalah pola belajar mengajar yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpartisipasi secara demokratis dan pemecahan masalah secara demokratis.
7.   Model Penyelidikan Yurisprudensial (Jurisprudential Inquiry)
Model penyelidikan yurisprudensial merupakan pola pembelajaran yang didisain untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah nilai / hukum yang berkaitan dengan kehidupan sosial kemasyarakatan. Secara esensial model ini merupakan pendidikan kewarganegaraan tingkat tinggi.
8.   Model Penelitian Ilmu Sosial (Socisl Science Inquiry)
Model penelitian ilmu sosial adalah pola belajar mengajar yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan masalah dengan menggunakan penalaran logis berdasarkan penelitian ilmiah. Model ini juga mengembangkan pengertisn tentang kesederajatan manusia dalam kehidupan.
9.   Mode Kontrol Diri
Mode kontrol diri adal model pembelajaran yang dirancang untuk melatih siswa (i) mengenal prinsip-prinsip perilaku, (ii) melakukan pengontrolandiri sendiri untuk berperilaku yang lebih baik. Pada rancangan tersebut kondisi lingkungan diubah sehingga diharakan dapat mendorong terjadinya perilaku yang dikehendaki.
10.     Model Belajar Simulasi
Sebagai model pembelajaran, simulasi merupakan penerapan dari prinsip sistematika dalam dunia pendidikan.



BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Pembelajaran berintikan interaksi antara guru disatu pihak dan siswa dipihak lain. Secara harfiah, konsep perancangan pembelajaran menunjuk kepada “aktivitas merancang dan mempersiapkan segala sesuatu berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.” Ditinjau dari substansinya, konsep perancangan pembelajaran diartikan sebagai “aktivitas mengembangkan dan mengorganisir komponen-komponen sistem instruksional secara sistemik dan sistematik.
Silabus diartikan sebagai jabaran standar isi dan kompetensi dasar kedalam indikator, waktu yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, pengalaman belajar ( lerning experience) yang bisa  diselenggarakan oleh guru untuk peserta didik, penilaian untuk kompetensi dasar dan indikatornya, serta sumber belajar yang disarankan.
Model pembelajaran, didefinisikan sebagai “ kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistem sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman bealajar untuk mencapai tujuan belajar tertentudan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

B.     Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan para pembaca tentang “Rasional, Pengertian dan Langkah-Langkah Perancangan Pembelajaran serta Model-Model Mengajar”. Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, semoga para pembaca dapat memakluminya.



DAFTAR PUSTAKA
Mappasoro. (2014). Strategi Pembelajaran, Makassar : Universitas Negeri Makassar.
Rusman (2011). Model-model pembelajaran, mengembangkan profesionalisme guru. Bandung :      Rajawali Pers



No comments:

Post a Comment

Hakikat Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global (unm)

MAKALAH  PERSPEKTIF GLOBAL (  Hakikat dan Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global ) ...