“KEADAAN
KAMPUS HIJAU FIP UNM”
Keberadaan
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) di Universitas Negeri Makassar tidak dapat
dilepaskan dari sejarah berdirinya IKIP Ujung Pandang sebagai Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Semula IKIP Ujung Pandang sebagai
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari Universitas Hasanuddin
Makassar, yaitu berdasarkan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
(PTIP) Nomor 30 Tahun 1961. Dalam FKIP ini terdapat beberapa jurusan, salah
satunya adalah Jurusan Ilmu Pendidikan.
Pada
awalnya jurusan/program studi yang ada pada FIP meliputi jurusan Pendidikan
umum yang kemudian berganti nama Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
(KTP), Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Jurusan Administrasi Pendidikan
(AP), dan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan yang kemudian berganti pada tahun
1985 didirikan Program Pendidikan Luar Biasa (PLB), tahun 1990 berdiri program
D-II PGSD, tahun 1997 berdiri program D-II PGTK. Tahun 1999 berdiri program
psikologi. Jadi sampai saat ini ada lima jurusan dan delapan program studi
dalam lingkungan FIP. Namun pada tahun 2002 Program Psikologi yang sudah
menjadi Jurusan Psikologi memisahkan diri dari FIP dan langsung dibina oleh
Rektor UNM.
FIP
merupakan kampus 4 UNM, yang terletak di tidung dan merupakan fakultas terbesar
di UNM. Namun begitu, Keadaan lingkungan FIP begitu memprihatinkan, karena
sampah berserakan dimana mana, ruang kelasnya tidak nyaman, fasilitas yang
tersedia terbatas, bangunan yang tidak terawat, serta ada sebagian mahasiswanya yang susah untuk
dikontrol. Dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya yang sering terjadi di Fakultas ini.
Sampah
yang berserakan dimana-mana banyak disebabkan oleh mahasiswanya sendiri yang tidak
peduli terhadap kebersihan lingkungan kampus. Tidak hanya itu, pegawai kampuspun
tidak terlalu peduli akan hal yang sama sehingga kampus hanya dibiarkan dalam
keadaan seperti itu juga. Seharusnya, sebagai bagian dari kampus ini, kita harusnya
memiliki kesadaran yang besar untuk menjaga serta melindunginya agar menjadi
kampus yang bersih dan indah. Apalagi di fakultas ini memuat banyak calon
pendidik yang nantinya akan mendidik generasi yang peduli terhadap lingkungan.
Lepas
dari sampah yang berserakan dimana-mana, masalah lainnya yang perlu untuk di
perhatikan adalah terdapat banyak Ruang kelas yang tidak layak pakai karena
dindingnya yang sudah usang, catnya mulai pudar, kipas yang macet, plafon yang
berlubang, dan bukan hanya itu, alat kebersihan pun tidak tersedia didalamnya.
Tentu hal seperti itu menurunkkan minat belajar mahasiswa bahkan dosen pun
sering mengeluhkan hal yang sama sehingga perkuliahan berjalan kurang efektif seperti
yang diharapkan.
Fasilitas
yang tersedia terbatas di FIP UNM. adapun fasilitas-fasilitas yang dimaksud
yaitu kurangnya LCD, kipas yang seakan-akan jadi pajangan, serta kursi yang
sebagian besar sudah rusak, alat tulis menulis juga tidak tersedia, terutama
Daya listrik yang kurang memadai yang saat ini banyak dikeluhkan . Tidak hanya
mahasiswa, bahkan dosen-dosen juga mengeluhkan hal serupa. Seperti yang dialami
oleh Prof. Amir, salah seorang Guru Besar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) FIP UNM. Ia mengeluhkan, beberapa fasilitas perkuliahan jadi cepat rusak
gara-gara listrik yang selalu ngadat. “Ya beginilah kalau listrik tidak
memadai, sebentar-sebentar mati lampu. Kalau seperti ini terus, kan fasilitas
perkuliahan mudah rusak,” keluhnya.
Menanggapi
hal tersebut, Pembantu Dekan Bidang Sarana dan Prasarana (PD II) FIP, Andi
Mappincara mengungkapkan, kendala kelistrikan di FIP telah lama dipikirkannya.
Untuk itu, ia berjanji ke depannya akan menyediakan supply listrik yang
memadai. Pasalnya, sebentar lagi FIP akan menggunakan listrik dalam jumlah
besar.
”Mengenai daya listrik yang ada di FIP ini, ke depan insya Allah tidak akan dikeluhkan lagi. Sebentar lagi FIP akan menggunakan listrik dengan jumlah besar, yakni 200ribu Watt. Itu tidak lama lagi, karena tinggal menunggu konfirmasi dari pihak PLN. Mengenai surat permohonan yang dimasukkan, sudah kami masukkan,” jelas dosen Jurusan Adminisgtrasi Pendidikan (AP) ini.
”Mengenai daya listrik yang ada di FIP ini, ke depan insya Allah tidak akan dikeluhkan lagi. Sebentar lagi FIP akan menggunakan listrik dengan jumlah besar, yakni 200ribu Watt. Itu tidak lama lagi, karena tinggal menunggu konfirmasi dari pihak PLN. Mengenai surat permohonan yang dimasukkan, sudah kami masukkan,” jelas dosen Jurusan Adminisgtrasi Pendidikan (AP) ini.
Keadaan
lain yang perlu diperhatikan, yaitu gedung yang kurang terawat dan hanya dibiarkan berlarut-larut begitu
saja, sehingga hal inilah yang mengakibatkan
gedung ini lama kelamaan tidak indah dipandang mata bagi mahasiswa, dosen
bahkan masyarakat yang melihat kampus ini.
lepas
dari semua masalah diatas , kita lanjut membahas tentang sebagian mahasiswa di
kampus FIP UNM ini yang sulit dikontrol. Mereka sering melakukan kerusakan terhadap kampusnya sendiri. Seperti halnya
tahun lalu mahasiswa menjadi sorotan yang menjadikan mahasiswa UNM buruk dimata
sebagian masyarakat akibat demonstrasi yang dilakukannya dengan banyak alasan
salah satunya menurunkan BBM. Sangat disayangkan hal seperti ini , jika masih
sering terjadi. Kedepannya Makassar hanya akan terkenal dengan penilaian yang
buruk. Yang melahirkan mahasiswa-mahasiswa pendemo.
Bagaimana
pun, peran mahasiswa, dosen serta pihak apapun yang bertanggung jawab di kampus
FIP UNM, sangat dibutuhkan kerjasamanya dalam mensinergiskan kampus ini menjadi
kampus yang bersih, indah, bergengsi, dan dapat dijadikan percontohan bagi
fakultas lainnya yang berada di UNM bahkan sampai di Universitas lainnya.