Monday 11 April 2016

Laporan Praktikum Tumbuhan (semester 4 )




LAPORAN PRAKTIKUM






TUMBUHAN




Oleh


SUTRYANY
1447042002







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2016

Judul : Tumbuhan
I.          KAJIAN PUSTAKA
A.    Tumbuhan
          Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Jaringan utama penyusun tubuh tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. (H. Moch. Agus Krisno : 2008 )
1.      Akar
          Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah, tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan tetapi hanya bagian tertentu saja yaitu bagian yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan makanan ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak cocok, misalnya karena aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya keasaman tanah. Struktur anatomi akar dapat diamati dengan cara melakukan pemotongan akar secara melintang. Urutan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
A.    Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
B.     Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang antarsel sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
C.     Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus. Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti pita ini disebut pita kaspari. Penebalan semula berupa titik yang disebut titik kaspari. Penebalan gabus menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut dengan sel penerus. Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.
D.    Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)
Silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah dalam endodermis. .
Fungsi akar adalah untuk menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah, menyimpan cadangan makanan, bernapas, dan sebagai alat perbanyakan tanaman secara vegetatif.
2.      Batang
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Fungsi batang antara lain yaitu mendukung tubuh tumbuhan, sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan, bahkan merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tanaman. Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan ada yang tumbuh di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu epidermis, kortek dan endodermis.
3.      Daun
          Tumbuhan Merupakan bagian tumbuhan yg biasanya berbentuk lembaran pipih, hijau, dan berfungsi sebagai tmpat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis. Fungsi lain daun yakni  tempat terjadinya fotosintesis, sebagai organ pernapasan, tempat terjadinya transpirasi, tempat terjadinya gutasi dan alat perkembangbiakkan vegetatif.Tumbuhan mempunyai organ utama penyusun tubuh tumbuhan selain akar dan batang, yaitu daun. Daun disebut juga folium. Pada daun terjadi peristiwa fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak bahan makanan penyusun energi bagi tumbuhan ini dilakukan pada bagian daun yang disebut klorofil. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun. Hal ini merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.
          Struktur daun dikotil epidermis terletak pada permukaan atas maupun bawah daun yang fungsi utamanya untuk melindung jaringan daun di bawahnya dan menjaga bentuk daun agar tetap, pada umumnya terdiri dari selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin. kutikula memiliki fungsi adalah untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalau besar pada daun dan terdapat stomata yang terletak pada permukaaan atas dan bawah daun, tetapi ada pula yang terdapat pada permukaan tubuh.  stomata berfungsi  sebagai jalan masuk keluarnya udara. Mesofil ( Jaringan Dasar) yang letaknya antara epidermis atas dan epidermis bawah, dan berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat dan mengandung banyak kloroplas. Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur dan berdinding tipis, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosíntesis. Jaringan Pengangku merupakan berkas pengangkut membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun. Letaknya pada helai daun, mempunyai satu ibu tulang dan cabang-cabang yang membentuk jala yang fungsinya mengangkut air serta zat hara dari tanah dan mengangkut hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain. Jaringan Sekretoris terdapat pada tumbuhan tertentu berupa sel-sel khusus, misalnya kelenjar, saluran getah dan sel-sel kristaln yang letaknya pada mesofil daun.
          Struktur daun monokotil epidermis terletak pada permukaan atas maupun bawah daun yang fungsinya melindungi jaringan daun di bawahnya, serta terdapat stomata yang letaknya berderet diantara daun tetapi ada juga yang hanya terdapat pada permukaan daun. Mesofil (Jaringan Dasar) letaknya pada cekungan diantara urat daun. Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang tetapi bentuknya seragam, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosíntesis. Jaringan Pengangkutnya membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun yang letaknya sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil, fungsinya mengangkut hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.
4.      Bunga
          Bunga atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga tumbuhan berbiji tertutup, serta pada bunga terdapat organ reproduksi yaitu benang sari dan putik. Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Bunga berfungsi utama menghasilkan biji, serta penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga dan setelah pembuahan bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji. Fungsi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji, bahkan beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan, sedangkan beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
          Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci dan bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Bagian utama bunga dari luar ke dalam yakni kelopak bunga, mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan, alat kelamin jantan berupa benang sari, dan  alat kelamin betina atau berupa putik. Organ reproduksi betina adalah daun buah yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina di dalam kantung embrio, dan pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari. Tangkai berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
5.      Buah
          Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Baik buah sejati yang merupakan perkembangan dari bakal buah maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni buah tunggal yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah yang berisi satu biji atau lebih, buah ganda yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah yang masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri  lepas-lepas  namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah, dan buah majemuk yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk sehingga buah ini berasal dari banyak bunga yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas  dan bunga matahari. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya buah padi majemuk misalnya jagung (Zea) yang tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung bukan biji jagung.
          Buah tak berbiji yang keadaannya tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya, demikian pula buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun. Sejumlah spesies yang keadaannya tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan yang kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya, namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio yang dihasilkan oleh pembuahan.
6.      Biji
          Biji adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain yakni buah pada Angiospermae atau Magnoliophyta atau tidak pada Gymnospermae, dan dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.


 

  II.    

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.   

Pengamatan 1 : Mengamati Struktur Anatomi Akar
1.    Alat dan Bahan
a.    Preparat awetan akar jagung ( Zea mays ), jika tidak tersedia maka dapat membuat preparat basah.
b.    Silet / cutter.
c.    Mikroskop dan perlengkapannya.
2.    Langkah Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.    Mengamati preparat melintang akar jagung mengunakan mikroskop dengan pembesaran lemah.
c.    Mengamati secara detail struktur anatomi akar dengan keterangan bagian-bagiannya.
d.   Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan.






9
 


B.  Pengamatan 2 : Jaringan Pengangkut pada Batang
1.    Alat dan Bahan
a.    Mikroskop
b.    Gelas kimia
c.    Silet
d.   Kaca objek dan kaca penutup
e.    Pipet tetes
f.     Tumbuhan pacar air
g.    Eosin
h.    Akuades
i.      Kertas saring
2.    Langkah kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.    Menyiapkan mikroskop dan alat- alat serta bahan lainnya, kemudian mikroskop di letakkan di tempat yang cukup cahaya dan permukaannya rata.
c.    Merendamkan tanaman ke dalam larutan eosin selama beberapa menit.
d.   Memotong tumbuhan pacar air yang telah di rendam dengan larutan eosin.
e.    Menyimpan hasil sayatan di atas kaca objek kemudian tutup dengan kaca penutup.
f.     Mengamati hasil sayatan di bawah mikroskop dengan pembesaran mula-mula 100x, kemudian untuk hasil gambar yang maksimal menggunakan pembesaran 400x.
g.    Menggambar hasil pengamatan dan menunjukkan bagian pengangkutnya.
h.    Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan.





















C.  Pengamatan 3 : Mengamati Bentuk Daun
1.    Alat dan Bahan
a.    Mikroskop mejemuk                       1 buah
b.    Gelas benda dan penutup               5 buah
c.    Silet                                                1 buah
d.   Pipet tetes                                       1 buah
e.    Daun kacang                                  1 helai
f.     Daun jagung                                   1 helai
3.    Langkah kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b.    Mengambil daun kacang kemudian membuat irisan melintang dengan menggunakan silet.
c.    Mengamati jaringan yang terdapat pada daun tersebut.
d.   Melakukan kegiatan sebelumnya dengan menggunakan daun jagung.
e.    Menggambar hasil pengamatan serta jaringan- jaringan penyusun daun tersebut.
f.     Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.






D.    Pengamatan 4 : Mengamati Bagian – bagian Bunga
1.    Alat dan Bahan
a.    Lup
b.    Bunga kembang sepatu
c.    Bougenville
d.   Bunga terkini
e.    Kamboja
2.    Langkah Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.    Mengamati kelengkapan yang dimiliki oleh masing-masing bunga tersebut.
c.    Menggambar bunga yang telah ada beserta dengan kelengkapan yang dimilikinya.
d.   Membuat tabel hasil pengamatan sesuai kreatvitas dan mengisi tabel tersebut sesuai dengan hasil pengamatan.
e.    Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan








E.     Pengamatan 5 : Mengamati Biji dan Buah
1.    Alat dan Bahan
a.    Pisau
b.    Buah mangga
c.    Buah rambutan
d.   Buah semangka
e.    Buah salak
f.     Buah langsat
2.    Langkah Kerja
a.    Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b.    Mengamati buah- buahan tersebut, kemudian menggambar bagian- bagian buah dan memberi keterangan.
c.    Membuat tabel hasil pengamatan sesuai dengan kreativitas dan mengisi tabel tersebut sesuai dengan hasil pengamatan.
d.   Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.








III.

HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.    Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Mengamati Struktur Anatomi Akar










15
 

B.  Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Jaringan Pengangkut pada Batang











C.  Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Mengamati Bentuk Daun











D.  Hasil Pengamatan Praktikum 4 : Mengamati Bagian-bagian Bunga











E.  Hasil Pengamatan Praktikum 5 : Mengamati Biji dan Buah











IV.  

 ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.    Analisis Pengamatan 1 : Mengamati Struktur Anatomi Akar
Praktikum yang telah diamati yakni struktur anatomi akar. alat dan bahan yang digunakan di antaranya preparat awetan akar jagung ( Zea mays ), jika tidak tersedia maka dapat membuat preparat basah dan Silet / cutter, kemudian mikroskop dan perlengkapannya. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, kemudian mengamati preparat melintang akar jagung mengunakan mikroskop dengan pembesaran lemah. Langkah kedua adalah mengamati secara detail struktur anatomi akar dengan keterangan bagian-bagiannya. Langkah ke tiga adalah membuat kesimpulan dari hasil pengamatan. Pengamat menyimpulkan bahwa di dalam akar terdapat jaringan-jaringan seperti floem, xilem, epidermis,  dan  semua jaringan saling berhubungan satu sama lain untuk melaksanakan fungsi kerja akar yaitu menyerap air dan pertukaran gas.
B.     Analisis Pengamatan 2 : Jaringan Pengangkut pada Batang
20
Praktikum yang telah diamati adalah Jaringan Pengangkut pada Batang. Alat dan bahannya yakni mikroskop, gelas kimia, silet, kaca objek dan kaca penutup, pipet tetes, tumbuhan pacar air, eosin , akuades, dan kertas saring. Langkah pertama adalah  menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan menyiapkan mikroskop maupun alat- alat serta bahan lainnya, kemudian mikroskop di letakkan di tempat yang cukup cahaya dan permukaannya rata. Langkah kedua adalah merendamkan tanaman ke dalam larutan eosin selama beberapa menit. Langkah ketiga adalah memotong tumbuhan pacar air yang telah di rendam dengan larutan eosin dan menyimpan hasil sayatan di atas kaca objek kemudian tutup dengan kaca penutup. Langkah keempat adalah mengamati hasil sayatan di bawah mikroskop dengan pembesaran mula-mula 100x, kemudian untuk hasil gambar yang maksimal menggunakan pembesaran 400x. Langkah kelima adalah menggambar hasil pengamatan dan menunjukkan bagian pengangkutnya. Pengamat menyimpulkan bahwa tumbuhan pacar air dapat menghisap eosin dari air karena memiliki berbagai jaringan pada batang yang di antaranya adalah kambium yang membentuk berkas pengangkut berkas pengangkut xilem dan floem.
C.    Analisis  Pengamatan 3 : Mengamati Bentuk Daun
21
Pengamatan yang telah dilakukan adalah mengamati bentuk daun. Alat dan bahan yang digunakan adalah mikroskop mejemuk 1 buah, gelas benda dan penutup 5 buah, silet 1 buah, pipet tetes 1 buah, daun kacang 1 helai, dan daun jagung 1 helai. Langkah kerja pertama adalah  menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian mengambil daun kacang kemudian membuat irisan melintang dengan menggunakan silet dan mengamati jaringan yang terdapat pada daun tersebut. Langkah kedua adalah melakukan kegiatan sebelumnya dengan menggunakan daun jagung dan menggambar hasil pengamatan serta jaringan- jaringan penyusun daun tersebut, bahkan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Pengamat menyimpulkan bahwa daun kacang memiliki epidermis, stomata, dan urat daunnya yang menjajar, sedangkan pada daun jagung juga memiliki epidermis stomata tetapi urat daunnya sejajar karena merupakan tumbuhan monokotil.
D.    Analisis  Pengamatan 4 : Mengamati Bagian-bagian Bunga
Pengamatan yang telah dilakukan adalah mengamati bagian-bagian bunga. Alat dan bahan yang digunakan adalah lup, bunga kembang sepatu, bougenville, bunga terkini, dan kamboja. Langkah kerja pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Langkah kedua adalah mengamati kelengkapan yang dimiliki oleh masing-masing bunga tersebut, serta menggambar bunga yang telah ada beserta dengan kelengkapan yang dimilikinya. Langkah ketiga adalah membuat tabel hasil pengamatan sesuai kreatvitas dan mengisi tabel tersebut sesuai dengan hasil pengamatan dan membuat kesimpulan dari hasil pengamatan. Pengamat menimpulkan bahwa bunga kembang sepatu memiliki kelopak bunga, mahkota, bakal buah, putik, dan benang sari.bunga kembang sepatu dikatakan bunga sempurna dari bunga hemaprodit karena memiliki alat reproduksi yang sempurna. Bunga terkini dan kamboja hanya memiliki mahkota bunga dan benang sari, sehingga dikatakan bunga tidak lengkap atau bunga jantan. Bunga bougenville tidak memiliki mahkota bunga dan hanya memiliki putik sehingga disebut bunga betina.
E.     Analisis Pengamatan 5 : Mengamati Biji dan Buah
Pengamatan yang telah dilakukan adalah mengamati biji dan buah. Alat dan bahan yang digunakan adalah pisau, buah mangga, buah rambutan, buah semangka, buah salak, dan buah langsat. Langkah kerja pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Langkah kedua adalah mengamati buah- buahan tersebut, kemudian menggambar bagian- bagian buah dan memberi keterangan. Langkah ketiga adalah membuat tabel hasil pengamatan sesuai dengan kreativitas dan mengisi tabel tersebut sesuai dengan hasil pengamatan, serta membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Pengamat menyimpulkan bahwa  buah mangga, buah rambutan, buah langsat, merupakan buah yang memiliki biji berkeping dua yang apabila telah dibelah terlebih dahulu, sedangkan buah salak hanya memiliki biji berkeping satu karena buah salak tidak dapat dibelah.















 V.  

  KESIMPULAN
A.    Kesimpulan Pengamatan 1 : Mengamati Struktur Anatomi Akar
Pengamatan yang telah dilakukan bahwa di dalam akar terdapat jaringan-jaringan seperti floem, xilem, epidermis, dan  semua jaringan saling berhubungan satu sama lain.
B.     Kesimpulan Pengamatan 2 : Jaringan Pengangkut pada Batang
Pengamatan yang telah dilakukan bahwa tumbuhan pacar air memiliki berbagai jaringan pada batang yang di antaranya adalah kambium yang membentuk berkas pengangkut berkas pengangkut xilem dan floem.
B.     Kesimpulan Pengamatan 3 : Mengamati Bentuk Daun
Pengamatan yang telah dilakukan bahwa daun kacang memiliki epidermis, stomata, dan urat daunnya yang menjajar, sedangkan pada daun jagung memiliki epidermis, stomata tetapi urat daunnya sejajar karena merupakan tumbuhan monokotil.
C.    Kesimpulan Pengamatan 4 : Mengamati Bagian-bagian Bunga
Pengamatan yang telah dilakukan bahwa setiap  bunga berbeda-beda ada yang tidak lengkap atau bunga jantan dan ada pula yang dikatakan dengan bunga sempurna bahkan bunga betina karena setiap bunga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.


 
D.    Kesimpulan Pengamatan 5 : Mengamati Biji dan Buah
          Pengamatan yang telah dilakukan bahwa tumbuhan monokotil memiliki biji yang berkeping satu, sedangkan pada tumbuhan dikotil memiliki biji yang berkeping dua .











DAFTAR PUSTAKA
Krisno Agus. dkk 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyorini Ari. dkk 2009. Biologi 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyanto Heri. dkk 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 6 untuk SD Kelas VI. Jakarta : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

https://rifqisalafuddin.wordpress.com/2012/03/01/morfologi-tumbuhan-akar-batang-daun/  diakses pada tanggal 22 maret 2016, pada jam 11.22 wita.

  

No comments:

Post a Comment

Hakikat Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global (unm)

MAKALAH  PERSPEKTIF GLOBAL (  Hakikat dan Konsep serta Pentingnya Kesadaran dalam Perspektif Global ) ...